Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pulau Sumbawa dan Hangatnya Jagung Rebus di Dua Rest Area 'Mini' Populer

8 November 2020   19:41 Diperbarui: 28 November 2020   20:34 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya tulisan ringan, dari pengalaman melakukan perjalanan dinas lintas kabupaten...

Sudah lama saya tak ke Bima. Kotamadya di ujung timur Pulau Sumbawa itu terakhir dikunjungi Bulan November 2016 silam. Kala itu, bersama beberapa teman beserta atasan datang meninjau kantor perwakilan di sana. 

Kami menyebutnya kantor satelit. Hanya 3 hari 2 malam dan menginap di Hotel Marina Inn. Sebuah hotel berlantai tiga dan satu-satunya yang terbesar. Memiliki fasilitas lumayan lengkap. 

Untuk ukuran kota kecil jauh dari ibu kota propinsi, lumayanlah ada hotel sebesar ini untuk akomodasi peserta, bila ada ada event-event  yang skalanya regional atau nasional. Seperti Festival Tambora yang biasanya dihelat setiap tahun. Kecuali tahun ini yang kemungkinan ditunda karena dampak Covid.

Jauh sebelum corona mewabah, lalu lintas penerbangan di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin di Bima memang lebih ramai dibandingkan di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa Besar. 

Bisa jadi lantaran lapangan terbang di Bima tak hanya melayani kebutuhan transportasi udara warga Bima namun juga warga Dompu sebagai kabupaten yang berjarak dekat dengan Kabupaten Bima. 

Lama perjalanan darat kurang lebih satu hingga dua jam dari dan ke bandara di Bima. Sepertinya tak masalah bagi warga Dompu yang tak punya fasilitas lapangan terbang.

Selain tambahan calon penumpang dari 'saudara dekatnya', perputaran barang dan jasa di Kota dan Kabupaten Bima juga mendorong beberapa maskapai membuka jalur dan rute baru. 

Posisinya sebagai daerah yang paling timur di NTB, menjadikannya sebagai transit terakhir bus-bus antar pulau antar propinsi,dari dan ke Pulau Jawa. 

Ditambah pelabuhan lautnya, yakni Pelabuhan Sape yang menjadi pintu masuk ke Labuan Bajo di Pulau Flores maupun ke Pulau Sumba (yakni Kabupaten Sumba Barat maupun Kabupaten Sumba Timur) di Propinsi NTT. 

Membandingkannya dengan 'tiga saudaranya' di bagian barat dalam satu pulau ini, yaitu Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat,sepertinya tak ada hotel dalam kota layaknya Hotel Marina, yang menggunakan fasilitas lift antar lantai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun