Dosakah yang dia kerjakan?Â
Sucikah mereka yang datang?Â
Ramai kanal berita soal pelacur yang dijebak seorang politikus, membuat saya terkenang akan lagu Kupu -Kupu Malam yang dulu sering diputar di rumah.
Mama saya adalah penggemar Titiek Puspa, legenda musik tanah air yang menciptakan lagu itu setelah mendengar curhat langsung seorang pelacur. Mengalirlah syair -syair yang indah namun menusuk. Seakan -akan pelacur itu ingin teriak dan bertanya :Â Dosakah yang saya kerjakan? Sucikah mereka yang memakai diriku?Â
Well....satu pertanyaan, siapa yang pernah memakai jasa pelacur?
Sudah pasti tidak akan ada yang terus terang mengaku. Hanya Tuhan dan dia yang tahu.
Bila Anda seorang pria dan sedang melakukan perjalanan dinas keluar daerah atau ke luar negeri,manakala kebutuhan biologis menuntut, pernahkah Anda melakukan itu? Atau bila Anda seorang wanita,saat sang suami tidak bisa memenuhi hasrat seksual, apakah Anda tergoda untuk mencoba jasa seorang gigolo?
Mungkin saja bisa terjadi, bila iman tak kuat dan kantong tebal dengan uang. Seksualitas tak hanya milik lelaki,tapi juga wanita. Fungsi utama seks meneruskan keturunan, tapi ada fungsi rekreasi atau kesenangan,yang kadang membuat orang malah lupa diri,ketagihan dan ingin terus melakukannya.Â
Ungkapan ingat rasanya lupa namanya sepertinya cukup populer di kalangan pria muda atau yang berjiwa muda. Maknanya bisa untuk yang lain,namun dalam hal prostitusi, pria memang cenderung tidak pernah ingat namanya #Apalah arti sebuah nama.
Sebelas dua belas dengan pelacurnya. Karena yang penting dan dibutuhkan si Kupu -Kupu Malam itu bukan orangnya siapa ,tapi uangnya berapa.Â
Kenikmatan seks? Ah bila itu sudah sering dilakukan, bahkan hampir setiap hari, boleh jadi tidak lagi menjadi kebutuhan utama. Cukup ekspresi sekedarnya dan maunya cepat -cepat. Eksekusi, selesai,bayar lalu pulang. Sesuai deal! SOD alias Sex On Delivery.
Bayangkan seorang pelacur yang bekerja beberapa jam sehari. Yang mereka kejar adalah penghasilan. Entah uangnya buat apa, itu urusannya dia #Â