Harga segelas teh lima belas ribu. Saya membayar dengan uang lima puluh ribu.Â
"Bawa aja. Nanti bisa sebelum landing dikembalikan," kata saya saat melihat si pramugari itu nampaknya mencari -cari kembaliannya. Masih ada beberapa deret ke kursi di bagian belakang kabin, toh nanti juga pramugari tersebut akan kembali dan melewati sisi kursi tempat saya duduk.
Saya mengambil kamera milik Ade  dan melihat --lihat jepretannya.
"De, mana yang foto -- foto selama perjalanan ?" Â tanya saya
" Di galeri bos," jawabnya
Saat saya sudah membuka dan sedang melihat foto -fotonya, si pramugari sudah berdiri di samping belakang kursi saya. Karena posisinya di samping belakang, saya tidak menyadari kehadirannya.
"Mas, tolong dihapus foto nya," tiba --tiba ada suara pramugari dibelakang.Â
Saya menengadah ke samping. Pramugari tersebut membawa uang kembalian saya. Seketika saya menjadi salah tingkah.Â
"Selfi boleh. Memotret pemandangan di luar jendela boleh. Tapi tidak boleh mengambil foto di dalam kabin, apalagi ada foto crew nya," kata si pramugari
Kami lalu menghapus foto -foto yang dimaksudkan olehnya. Untuk memastikan bahwa sudah terhapus, kami membuka lagi galerinya bersama -sama dan si pramugari mengecek sekali lagi.
" Terima kasih sudah diingatkan. Jujur kami kurang atau belum paham soal aturan seperti ini,"kata saya.