Cuaca cerah saat burung besi yang kami tumpangi ini membelah langit di atas Pulau Lombok. Dari atas tampak lekukan pantai -- pantai berpasir  putih. NTB yang dijuluki pulau seribu mesjid ini memang kaya akan wisata air. Provinsi yang berbatasan laut dengan Pulau Bali ini memiliki dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Meski dari peta kita bisa melihat bahwa  luas wilayah Lombok lebih kecil dibanding Sumbawa, namun pengelolaan pariwisata di Lombok jauh lebih maju. Jaraknya yang hanya 5 jam penyeberangan ferry dari Pelabuhan Padang Bay atau 30 menit via flight dari Bali membuat banyak wisatawan mudah berpindah trip dari Bali ke Lombok  atau sebaliknya dari Lombok ke Bali.
Tidak jauh dari Bandara Lombok, ada kawasan Mandalika yang pada 2018 lalu telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu dari dua belas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. KEK adalah kawasan yang mempunyai keunggulan geoekonomi, geostrategis dan mampu menampung kegiatan ekonomi bernilai tinggi dan daya  saing internasional di daerah atau wilayah tersebut.Â
Mandalika memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri pariwisata karena memiliki deretan pantai -- pantai cantik, diantaranya Pantai Tanjung Aan, Pantai Kuta dan Pantai Gerupuk. Kami punya kantor cabang di Mataram. Jadi setiap kali berkunjung ke sana, saya biasanya luangkan waktu untuk jalan --jalan ke pantai. Sayang bila dilewatkan.
Tiga puluh menit setelah mengudara, pramugari mendorong kereta dan menawarkan makanan atau minuman. Sengaja saya memesan segelas  teh hangat meski perut tidak ingin untuk minum. Hanya ingin tahu seperti apa rasanya, berapa harganya dan dan tampilannya seperti apa.
Saat  sang pramugari menyajikan di atas tatakan meja di depan kursi saya, saya meminta Ade untuk mengambil foto. Klik klik jepret jepret. Sarjana pendidikan yang sudah bekerja selama tiga tahunan bersama saya dalam satu divisi di kantor itu lalu menunjukkan fotonya ke saya. Ternyata hasil fotonya tidak sesuai harapan saya .Â
"Ulang lagi De, " Â kata saya.
Lantaran momennya hanya sebentar, saya tidak ingin si pramugari itu berlalu dari kursi kami sebelum foto diambil. Saya mengharapkan teman saya itu mengambil gambar dengan tubuh pramugari itu terlihat sepenuhnya berdiri sembari menyajikan minuman di depan kami, dengan kami bertiga juga duduk di seat dan terlihat di dalam foto.
Maksudnya seperti foto --foto dengan latar kabin dan pelayanan crew nya terhadap penumpang pesawat,persis seperti foto - foto dalam majalah - majalah pariwisata atau seperti tampilan foto advetorial maskapai di in flight magazine ..hehe.