Bahkan boleh jadi, mereka sudah terlebih dulu 'mencicipinya' setahun, dua tahun atau beberapa tahun yang lalu sebelum badai PHK itu menimpa sahabat saya.Â
Life is full of surprise. Ya hidup itu penuh kejutan. Kita tidak pernah tahu apa yang kemudian terjadi terhadap kita. Bila kita masih terus hidup, akan banyak kejutan yang mampir ke hidup kita. Ketiban durian runtuh atau keruntuhan pohon durian...he...he..Â
Bercermin dari dampak PHK, saya belajar beberapa hal yang penting saat kita dihadapkan pada pilihan memilih perusahaan tempat bekerja dan mau bekerja dimana.Â
1. Kenalilah bakat dan minat kitaÂ
Setiap manusia itu unik, dibekali secara spesifik dengan minat dan bakat oleh Sang Pencipta. Dengan mengenali minat dan kemampuan diri, mudah bagi kita untuk memilih bidang pekerjaan yang sesuai.Â
Dengan bekerja pada bidang yang sesuai, potensi kita akan semakin berkembang. Sewaktu mencari lowongan kerja di media ataupun ditawarin oleh teman/saudara untuk bekerja di situ, pertimbangkan bakat dan minat kita terhadap jenis pekerjaan atau jabatan itu.
 Apa sih job description dari pekerjaan itu? Bila itu adalah perusahaan yang besar, tidak menutup kemungkinan kita akan berada dalam satu team atau satu divisi dengan rekan - rekan kerja yang memiliki minat yang sama.Â
Mudah bagi kita untuk 'berbaur' dan menghasilkan kreatifitas baru. Mudah bagi kita untuk terus bertahan dan terus naik. Promosi akan datang dan secara fair, biasanya didapatkan oleh mereka yang terbaik dari yang baik.Â
Bila kita di PHK, kita bisa 'move on' dengan potensi dan kreatifitas diri yang sudah teruji di perusahaan lama, yang tentunya harganya 'lebih mahal' di perusahaan yang baru saat kita melamar.Â
2. Pilihlah mau bekerja di manaÂ
Setelah tahu bakat dan minat kita, pilihlah mau bekerja dimana. Kalau mau aman, tidak mudah (jarang) mengalami PHK, ya lamarlah jadi PNS, TNI,POLRI, dll. Paling sanksinya dipecat sesuai prosedur bila tidak mengikuti aturan.Â