Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jangan Trauma karena Musibah Pesawat...

29 Desember 2014   07:41 Diperbarui: 20 Mei 2021   23:19 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, salah satu cara kita bisa berdamai dengan rasa kehilangan seseorang adalah berdoa dan berserah kepadaNya. 

Percayalah, ada hikmah dibalik musibah. Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil. 

2. Rasa Ketakutan

 Bila seseorang pernah menjadi korban musibah pesawat terbang dan oleh karena anugerah Tuhan masih bisa selamat, entah hanya mengalami luka ringan, luka berat ataupun cacat tubuh, biasanya akan mengalami rasa takut atau cemas saat naik pesawat terbang.

 Mungkin kalo ada yang ekstrim, lihat pesawat terbang saja sudah takut. Takut akan terjadi musibah yang sama seperti dahulu. 

Tidak hanya mereka yang menjadi korban, tapi mereka yang keluarganya menjadi korban pun akan mengalami rasa cemas atau takut bila bepergian naik pesawat terbang. 

Takut itu akan menimpa mereka juga. Bahkan masyarakat umum pun yang mendengar musibah ini jadi takut naik pesawat terbang. Atau sudah beli tiket, tapi waktu sudah di ruang tunggu mau naik pesawat malah jadi takut dan cemas..he...he. 

Ketakutan itu harus dilawan dengan keberanian. 

Gimana caranya? 

Isi pikiran kita dengan pikiran positif. Pikiran negatif dan cemas, seperti jangan - jangan akan terjadi ini atau jangan - jangan pesawat yang mau saya naik ini nanti ada gangguan. 

Itu hanyalah pikiran - pikiran negatif yang membuat ketakutan semakin membesar. Efeknya dag dig dug di jantung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun