Mohon tunggu...
D. Adnindya Amalia
D. Adnindya Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan UM

All we need is freedom. Be humble, be kind, be the ♡.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doxxing! The Power Of Netizen

26 November 2022   12:06 Diperbarui: 26 November 2022   12:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ada kasus yang lagi viral, terutama kasus-kasus kejahatan, netizen biasanya paling gerak cepat!

Identitas pelaku segera ketahuan: siapa nama lenkapnya, akun media sosialnya, bagaimana latar belakangnya, bahkan dimana dia tinggal saat ini.

. . dan tidak lama tersebar dimana-mana.

Banyak yang berkunjung ke media sosial pelaku, laku ikut menghujat. Nah ini adalah bentuk DOXXING (atau doxing).

DOXXING adalah kejahatan membongkar atau menyebarkan informasi pribadi oleh orang yang tiidak berwenang atau tanpa seizin pihak yang bersangkuan.

Misalnya: membongkar identitas orang yang ingin annonim di dunia mya. Belakangan ini, DOXXING banyak digunakan untuk menghukum atau mempermalukan orang atau bisa dikatakan, DOXXING=PERSEKUSI ONLINE.

DOXXING seringkali dilakukan dengan tujuan memberi efek jera pada pelaku. Namun, yang bahaya adalah jika kita semua salah menghukum orang akibat terpengaruh hoax atau berita yang kurang lengkap.

DOXXING dapat merusak citra, nama baik, dan kesehatan mental seseorang. Tidak sedikit juga, ancaman keselamatan akibat termakan berita.

Sudah lihat dokumenter tentang kasusnya Elisa Lam di netflix?

Seseorang musisi Mexico bernama Marbid jadi dituduh sebagai pembunuh karena netizen menemukan bukti bahwa dia bersalah. Akibat tekanan yang diterimanya, Marbid sampai mencoba bunuh diri dan tidak bisa berkarya lagi seperti dulu.

Kita benar-benar harus BERHATI-HATI dalam mencerna berita-berita yang kita baca.

Banyak kasus salah sangka yang akhirnya dilupakan begitu saja, tanpa empertimbangkan dampak yang sudah terjadi. MAAF dari netize tidak akan bisa memperbaiki image yang sudah hancur. Apalagi jejak digital akan tetap ada selamanya.

DOXXING seringkali dijadikan SENJATA!

Banyak orang yang memiliki pikiran: "Biarkan saja netizen yang menghukum!"

Saata mereka merasa jadi korban.

SPILL VIRALKAN

Semua jadi ancaman yang sangat menakutkan , bahkan mungkin lebih seram daripada menggunakan jalur hukum.

Jadi, kitapun perlu HATI-HATI dalam berbagai informasi pribadi di dunia maya. Bukannya berharap kita kena masalh tapi sebagai pencegahan saja. Berhati-hati saja dalam membagikan nomor HP, lokasi rumah, deail keluarga, ID media sosial, nomor identitas, dan cerita-cerita memalukan di internet.

Bijaklah juga dalam berkomentar atau posting di media sosial, agar postingan kita sendiri tidak sampai merugikan diri kita.

Jadi, yuk kita jadi netizen yang lebih bijak dan dewasa untuk kebikan kita bersama ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun