Mohon tunggu...
D. Adnindya Amalia
D. Adnindya Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan UM

All we need is freedom. Be humble, be kind, be the ♡.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Punya Mental Kepiting!

21 November 2022   14:00 Diperbarui: 21 November 2022   14:28 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENTAL KEPITING?

Mental kepiting (crab mentality) adalah sebutan untuk pola pikir "Kalau aku nggak punya, kamu juga nggak (boleh) punya!"

Kepiting-kepiting, kalau ditaruh di dalam sebuah ember, tidak akan embiarkan temannya keluar. Setiap ada yang berusaha kabur, pasti akan ditarik ke dalam ember lagi. Meskipun embernya tidak dalam dan tidak perlu berjuang keras, usaha kepitin aka digaglkan teman-teannya sendiri.

Dari situlah istilah "CRAB MENTALITY" berasal.

Jadi, bisa dibilang, mentalitas kepiting berarti iri pada kesuksesan orang lain.

Ketika ada satu orang yang sukses, orang lainnya tidak terima atau bahkan bekerja sama dengan "orang-orang yang belum sukses" lainnya untuk mengagalkan satu orang ini.

Disatu sisi, mungkin bisa terlihat baik, karena kesannya seperti: "Kita harus sukses bareng!", padahal sebenarnya sikap ini muncul dari rasa ini.

Nah, akibatnya, satu orang yang sukses tadi bakal jadi merasa bingung atau nggak enakan. Kesannya seperti dia yang egois, padahal justru teman-temannya yang egois.

Mentl kepiting itu pola pikir yang sempit. Hanya memikirkan orang lain tidak boleh sukses, tapi tidak mempertimbangkan kalau dalam prosesnya, dia sendiri ikut terhambar langkahnya. Dia sendiri sebenarnya yang hidp tanpa kebebasan.

Ketika kita merasa sulit menerima keberhasilan orang lain, sebenarnya kita perlu lihat ke dalam diri sendiri dulu. Jangan-jangan kita belum berdamai dengan eadaan kita. Kita merasa tidak punya ap-apa, tidak cukup segalanya, jadinya hanya bisa melihat hal negatif saja.

Pernah mengalami seperti ini?

MENTAL KEPITING BERAWAL DARI INSECURE

Tidak dapat dipungkiri, status sosial yang baik itu penting dan rasa kompetitif sebetulnya wajar dimiliki semua orang. Kita semua pasti ingin dipandang baik.

Yang menjadi masalah adalah ketika hal ini berawal dari perasaan negatif terhadap orang lain maupun diri kita sendi. Mental kepiting dapat muncul karena rasa cemburu, dendam, malu, kurang percaya diri atau menghargai diri sendiri, dan kompetitif berebihan.

Jadinya, ketika mendengar orang lain lebih baik, kita jadi kesal, tidak bisa ikut happy dengar kesuksesannya.

"Pasti dia curang tuh!"

"Gitu doang mah biasa. ."

"Ah, itu sih karena orangtuanya ang bantuin!"

Kalau ingin berpikir realistis, sebenarnya akan selalu ada orang yang lebih baik dari kita. Kalau kita terus-menerus berusaha untuk menarik orang lain untuk jadi "selevel' dengan kita, kita akan lelah sendiri. Dan. . kitapun jadi tidak bisa berkembang karena terus berada di ember itu!

Tidak perlu khawatir ketika orang lain jadi sukses. Karena kamupun sebenarnya bisa sukses juga! Mungkin waktu dan caranya yang berbeda, tapi itu bukan masalah. Fokus saja dalam mengembangkan diri. Ketika kamu punya sesuatu yang bisa kamu bangakan, kamu tidak akan insecure pada kesuksesan orang. Karena kamu sadar, setiap orang unik dan berharga.

Ketika kita sudah kenal diri kita dengan baik, bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri. Kitapun jadi sadar, kalau tidak sempurna itu tidak apa-apa. Nobody is perfect anyway.

Justru dalam hidup ini, kita perlu terus belajar. Tidak bisa di tempat yang sama terus. Kesuksesan setiap orang beda, tapi musuh terbesar setiap orang itu sama: diri mereka sendiri.

Di kritik? Ambil masukan positifnya.

Dikatain terus? Itu masalah mereka, bukan kamu.

Apapun keadannya, jangan lupa memilih bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun