Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau yang akrab disapa Habib Luthfi mengundang Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW siang tadi.
Sabtu pagi, SBY sudah berangkat ke Pekalongan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir. Setibanya di Pekalongan, SBY langsung menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H bersama Habib M Luthfi Bin Yahya di Gedung Kanzus Sholawat, Pekalongan, Jawa Tengah. Setibanya di lokasi, Habib Luthfi langsung menyambut SBY dengan Hangat.
SBY dan Habib Luthfi terlihat kompak berpakaian serba putih. SBY memakai setelan baju dan celana panjang berwarna putih serta mengenakan peci hitam. Sementara Habib Luthfi mengenakan jubah putih dan sorban berwarna putih.
Senyum terpancar jelas di raut muka mantan Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI itu, saat Habib Luthfi menggenggam erat tangat SBY dan menuntunnya untuk memasuki gedung pengajian yang sudah dipenuhi jemaah.
Disaat banyak tokoh politik dan negarawan lupa dengan peringangat Maulid Nabi karena libur panjang, SBY tetap datang memenuhi panggilan ulama. Kedekatannya dengan Habib Luthfi dan para ulama sudah berlangsung lama.
Kehadiran SBY di Majelis Maulidurrasul yang diprakarsai Habib Luthfy merupakan yang keempatkalinya setelah yang pertama dilakukan pada tahun 2006 yang lalu. Selanjutnya pada 2008, SBY di hadapan lebih kurang 15 ribu umat mengajak untuk mengenang serta menghormati kepribadian dan kepemimpinan Rasulullah setiap kali memperingati Maulid Nabi Muhammad.
Kemudian pada 2014 SBY kembali mengunjungi Habib Luthfi di kediamannya. Habib Luthfi bahkan memberikan sorban yang biasa dipakainya pada acara keagamaan kepada SBY.
Saat itu SBY secara pribadi dan mewakili bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Habib Muhammad Luthfy bin Yahya atas prakarsa dan upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Nampaknya sikap SBY 'memuliakan' ulama tersebut patut kita teladani. Apa lagi disaat banyaknya perilaku negatif yang dilakukan kepada pemimpin umat.
Selain itu, hendaknya kita jangan lupa terhadap Kegiatan Maulid Nabi. Habib Luthfi bahkan memperingati Maulid Nabi sepanjang tahun. Sejak Januari hingga Desember, sudah ratusan kali dia melaksanakan dan menghadiri peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Apalagi melupakannya ketika kita terlena dengan huru-hara saat liburan menjelang tahun baru. Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengajak dan mengimbau masyarakat luas untuk menyambut dan menyongsong tahun baru dengan penuh kesederhanaan, tidak hura-hura.