Mohon tunggu...
Faisal Anas
Faisal Anas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

PR Anies - Sandi: Hilangkan Perselisihan Politik

17 Oktober 2017   12:57 Diperbarui: 17 Oktober 2017   13:48 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pidato kontroversial Anies tersebut tentu tidak menciptakan keamanan dan kenyamanan. Dengan adanya jaminan dan rasa aman, pengusaha atau investor dapat berinvestasi di Jakarta dengan tenang. Hal itu akan berdampak untuk pertumbuhan ekonomi di Jakarta, menciptakan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran.

Perselisihan politik tidak hanya terjadi di Jakarta. Seluruh wilayah di Indonesia saat ini sedang bertikai, antara paham satu dengan paham lainnya, partai satu dengan parta lain, pendukung ini dengan pendukung itu, berbagai kelompok masyarakat, ketimpangan sosial, dan berbai persoalan lainnya. Ujung-ujungnya yang menjadi korban adalah rakyat.

Padahal, pada pada periode 2040-2050, Indonesia diprediksi akan memasuki masa keemasan. Bonus demografi dan potensi-potensi zaman yang terkelola dengan baik menjanjikan masa depan Indonesia cerah dan menjanjikan.

Untuk menuju Indonesia Emas 2045 segenap bangsa Indonesia harus mengambil peran. Ini bukan cuma urusan pendukung masing-masing politisi dan partai yang mana. Karena perjuangan tersebut tidak lepas dari masa depan generasi yang akan datang. Untuk itu, hal-hal yang bersifat memecah belah, sebaiknya ditinggalkan. Lebih baik berfokus kepada apa yang akan datang yang bersifat membangun.

Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Djarot Saeful Hidayat tidak hadir dalam pelantikan Gubernur baru DKI Jakarta di Istana Negara kemarin. Ini memperlihatkan perbedaan sikap Djarot dengan Prabowo Subianto, saat menghadiri pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI. Djarot memilih untuk berlibur ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur bersama keluarganya. Lawan Djarot saat Pilgub DKI, AHY dan Sylvi, bahkan turut hadir dalam acara tersebut. Pada periode sebelumnya, ketika kemenangan Jokowi -- Ahok, Fauzi Bowo (Foke) berlapang dada menerima kekalahan pada 2012.

Artinya, bagaimana kita dapat mewujudkan kedamaian dan keamanan politik jika ada pihak yang tidak bisa menerima kekalahan. Hal yang sama juga berlaku kepada pihak yang menjalankan pemerintahan. Jangan ada lagi usaha untuk mendegradasi suatu kelompok masyarakat bahkan kelompok politik sekalipun untuk menghilangkan munculnya perselisihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun