Mohon tunggu...
Rifqi Azmi
Rifqi Azmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ingin tahu. Dan memberi tahu

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Surat Terbuka untuk Bapak Nirwan Bakrie

10 April 2015   04:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kepada bapak Nirwan yang saya hormati dan saya banggakan, perkenalkan nama saya Rifqi. Saya adalah seorang pecinta sepakbola indonesia yang sangat ingin melihat tim nasional sepakbola kita masuk dalam kancah piala dunia. Tujuan saya membuat surat ini adalah untuk memberikan salam cinta saya kepada Bapak yang menurut seorang suryopratomo (salah satu petinggi media di indonesia dan juga merupakan anggota tim ad hoc PSSI) bapak adalah seorang “orkestrator” sepakbola indonesia. Dalam tulisan yang dimuat tanggal 20 januari 2015 Pak suryapratomo menyebutkan bapak adalah pengendali sepak bola Indonesia. Bahkan dalam tulisan tersebut Bapak suryopratomo menyarankan menteri pemuda dan olahraga yang kini dijabat oleh Bapak Imam Nahrawi untuk bertemu dengan Bapak. Selanjutnya dikatakan dalam tulisan tersebut jika Bapak menteri bertemu dengan bapak nirwan maka 50 persen masalah sudah selesai.

Sungguh sangat disayangkan karena sampai saat ini saran dari Bapak Suryopratomo tidak diindahkan oleh Pak Menteri. Malah yang saya baca di beberapa media akhir-akhir ini tim yang dibentuk oleh PSSI yang salah satunya beranggotakan Pak Suryopratomo menyambangi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kepada bapak Nirwan yang saya hormati dan saya banggakan, per tanggal 9 april 2015 ini peringkat FIFA tim nasional kini semakin terpuruk di peringkat 159 dibawah negara yang dahulu masih menjadi bagian dari provinsi NKRI yaitu Timor Leste yang kini berada 7 peringkat diatas kita (152). Betapa miris dan malunya saya melihat urutan peringkat ini. Padahal pada April 2013 Waketum PSSI yang saat ini dijabat oleh bapak La Nyala mentargetkan peringkat FIFA Indonesia tembus peringkat 120 yang kemudian direvisi kembali oleh Sekjen PSSI sekaligus CEO PT.Liga Indonesia Bapak Joko Driyono yang menargetkan peringkat Indonesia di rangking FIFA bisa stabil diurutan 130 ke bawah pada tahun 2015. Entah di bulan dan tahun kapan janji dari para sahabat karib bapak akan tercapai?

Kepada bapak Nirwan yang saya hormati dan saya banggakan, saya masih ingat ketika PSSI masih dipimpin oleh Bapak Nurdin Halid dan juga ketika itu bapak menjabat sebagai waketum PSSI yang saat itu mencoba untuk masuk piala dunia lewat jalur tuan rumah piala dunia di tahun 2022 dan 2026 namun gagal dalam proses bidding, entah gagal karena kurangnya niat atau kekurangan dana. Kabar terakhir yang saya baca Komite Ad hoc Sinergis PSSI malah mentargetkan Indonesia lolos piala dunia tahun 2046. Tahun 2046 saat itu usia saya sudah memasuki usia senja. Selama itukah saya harus menunggu untuk sebuah janji yang tak tunjung tercapai?

Kepada bapak Nirwan yang saya hormati dan saya banggakan, saya mendengar liga super indonesia mendapatkan sponsor baru yaitu QNB Indonesia. Saya sempat salah paham kalau huruf N dan B yang ada dalam nama sponsor tersebut adalah singkatan nama Bapak, ternyata bukan. Sponsor LSI yang sekarang terlihat hebat. Ya, setelah saya coba telusuri QNB disini ternyata adalah kepanjangan dari Qatar National Bank Indonesia sebuah bank lokal di sebuah Provinsi di Indonesia. Saya harap dengan hadirnya sponsor baru ini dapat dirasakan betul manfaatnya oleh para anggota PSSI dalam hal ini para klub klub di LSI dan Divisi Utama supaya di masa depan kita tidak lagi melihat ada pemain yang meninggal, mengamen, jualan jus, atau makan nasi bungkus karena tidak mendapatkan gaji berbulan-bulan dari klub yang mereka bela. Saya harap PSSI dapat transparan kepada masyarakat perihal nominal uang yang diberikan QNB Indonesia untuk menjadi sponsor utama LSI.

Kepada bapak Nirwan yang saya hormati dan saya banggakan, sebentar lagi PSSI akan mengadakan kongres pemilihan ketua,wakil ketua, dan anggota exco PSSI dilihat dari orang-orang yang mendaftar menjadi bakal calon sejujurnya saya pesimis dengan kemampuan orang-orang tersebut. Pada akhirnya saya tinggal berharap kongres PSSI dilakukan secara terbuka tanpa adanya politik transaksional di kamar mandi (WC) atau kamar tidur seperti halnya praktik politik transaksional yang sering saya dengar di berbagai institusi politik negeri ini.

Akhir kata, saya berharap kedepannya bapak dapat bersikap arif dan bijaksana sebagai selaku orkestrator sepakbola nasional. Jika nantinya bapak sudah tidak mampu lagi menjadi orkestrator maka biarkanlah pemuda pemuda Indonesia lainnya yang memiliki passion untuk memajukan sepakbola Indonesia yang memimpin institusi sepakbola negeri ini dan bapak dapat tenang hidup bersama anak dan para cucu bapak di rumah.

Ke depannya mungkin saya juga akan menyampai surat terbuka saya kepada beberapa orang di persepakbolaan negeri ini, bisa jadi nantinya saya akan membuatkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia,Bapak Menpora,Pimpinan Komisi X,atau bahkan ketua PSSI selanjutnya.

Sekian ungkapan rasa cinta saya yang dapat saya persembahkan lewat surat terbuka ini kepada Bapak. Mohon di maafkan jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati bapak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Sumber Rujukan Penulisan :

http://m.metrotvnews.com/read/2015/01/20/347274/ramai-prestasi-bukan-ramai-polemik

http://www.beritasatu.com/sepakbola/262024-tim-penyelamat-pssi-targetkan-lolos-piala-dunia-2046.html

http://m.inilah.com/news/detail/1977683/pssi-targetkan-timnas-tembus-peringkat-120-fifa

http://www.fifa.com/fifa-world-ranking/ranking-table/men/index.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun