Mohon tunggu...
Adnan RaihanH
Adnan RaihanH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030122

los bendrongšŸ”„

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Playing Victim

23 Juni 2021   11:50 Diperbarui: 23 Juni 2021   12:15 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theawarenesscentre.com

Tidak peduli apa yang terjadi,intinya selalu ada yang memperlakukan ia dengan buruk. Sementara orang lain berada dipihaan yang salah menolak jika disalahkan dan akan memutar balikkan fakta yang sebenarnya. Biasanya ada saja drama yang ia buat dari hal sepele hingga hal yang penting sekaligus.

5. Lari dari tanggung jawab dan dilemparkan orang lain.

Lari dan menghindar dari tanggung jawabnya dan sukanya melemparkan tanggung jawabnya kepada orang lain adalah tanda bahwa ia playing victim. Tetapi jika ia terpaksa melakukan biasanya ia akan melakukan kesalahan.

Pernyataan diatas adalah contoh orang yang melakukan Playing Victim. Dengan begitu kita harus berhati-hati dana selektif dalam menilai seseorang atas perbuatannya agar kita tidak menjadi korbannya.

Jika kita sedang menemui seorang yang sedang Playing Victim maka cara kita menanggapinya juga harus cerdas. Disini saya akan memberikan juga cara bijak menangani orang-orang yang melakukan Playing victim, antara lainnya adalah:

1. Menegurnya dan mengingatkanĀ 

Cara paling ampuh adalah memberitahu sipelaku bahwa perbuatan yang dilakukannya itu adalah salah karena dapat mengganggu dan merugikan orang lain. Ini harus dilakukan karena supaya sipelaku tidak merugikan banyak orang lagi dan memberikan efek jera supaya introspeksi diri danĀ  tidak melakukannya lagi.

2. Lebih berhati-hati dalam berbicara dan tidak memberikan perhatian dengan sipelaku.

Jika kita sedang berbicara dengan sipelaku diusahakan kita tetap tenang dan tidak memberikan rasa empati yang berlebihan supaya ia tidak merasa besar kepala, diusahakan tidak melakukan perdebatan karena dapat memperkeruh keadaan. Intinya kita harus berhati-hati jika berbicara supaya tidak salah kata.

3. Menjaga jarak dan mengontrol kedekatan.

jika kamu sudah mengetahui kebusukan sipelaku pasti akan emosi, apalagi jika ini terjadi pada teman sendiri,jika kamu sudah pernah menjadi sasaran korbannya maka yang harus lakukan adalah berjaga jarak. Tidak perlu bermusuhan tetapi hanya mengontrol jarak dengan sipelaku,kita masih bisa berteman dan komunikasi sewajaranya tanpa ada hubungan yang terlalu dekat supaya tidak dijadikan sasaran korban selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun