Mohon tunggu...
Adnan Muhammad Taufiqulhakim
Adnan Muhammad Taufiqulhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Informatika UIN Malang

Teknologi adalah salah satu hal yang sangat saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Keamanan Sistem Kontrol Industri di Era Digital

21 November 2023   16:14 Diperbarui: 21 November 2023   16:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/cyber-security-smartphone-cell-phone-2765707/

Seperti Indonesia, banyak negara lain juga melangkah maju ke era digital, dan menemui diri mereka terperangkap dalam kompleksitas pengamanan sistem kontrol industri. Pergeseran paradigma dalam ancaman cyber yang ditujukan kepada infrastruktur krusial telah menimbulkan sorotan yang tak terhindarkan terhadap perlunya evaluasi ulang, perbaikan, dan peningkatan keamanan secara menyeluruh.

Artikel tahun 2016 dari "British Columbia Institute of Technology" yang ditulis oleh Eric Byres, P. Eng., berjudul "The Myths and Facts behind Cyber Security Risks for Industrial Control Systems" membimbing kita melalui koridor-koridor esensial keamanan dalam lanskap industri yang sering terabaikan. Meskipun jurnal ini tidak secara eksplisit menyebutkan kata "kesimpulan" namun ia mencakup informasi penting yang membawa perspektif baru tentang bagaimana perusahaan dan organisasi di Indonesia, dalam konteksnya, dapat melihat keamanan sistem kontrol industri.

Perubahan Paradigma Ancaman

Indonesia, dengan pertumbuhan infrastrukturnya yang cepat, tidak dapat mengabaikan pergeseran tajam dalam sumber ancaman terhadap sistem kontrol industri. Sebelumnya, ancaman utamanya berasal dari dalam organisasi, tetapi sekarang, serangan dari luar telah meningkat secara signifikan. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk beradaptasi dengan pola serangan yang berubah, memerlukan perusahaan di Indonesia untuk memperbarui model risiko keamanan mereka. Ini tidak lagi hanya tentang melindungi dari dalam, tetapi juga mengatasi ancaman eksternal yang dapat membahayakan integritas sistem secara menyeluruh.

Dalam konteks Indonesia, sektor-sektor penting seperti pertanian, manufaktur, dan infrastruktur energi harus mempertimbangkan urgensi mengadopsi strategi "pertahanan berlapis" yang disarankan. Ini tidak hanya relevan untuk menjaga keamanan perusahaan individu, tetapi juga untuk keamanan nasional. Dengan menerapkan banyak lapisan perlindungan, termasuk perangkat kontrol yang tangguh, industri di Indonesia dapat mengurangi risiko serangan dan menjaga stabilitas operasional.

Meningkatkan Pertahanan Internal

Rekomendasi untuk memperkuat pertahanan zona internal, meningkatkan deteksi intrusi, dan memperkuat keamanan batas menjadi poin penting. Di Indonesia, khususnya dalam skenario infrastruktur terpusat atau konektivitas jaringan yang luas, keamanan internal menjadi kunci. Pertahanan internal yang rentan dapat menciptakan celah besar bagi serangan cyber yang berpotensi menyebabkan kerusakan luas. Oleh karena itu, perusahaan di Indonesia perlu meninjau kembali strategi mereka dan memperkuat lapisan keamanan yang ada dalam jaringan mereka.

Signifikansi Desain Keamanan untuk Perangkat SCADA dan Otomasi

Di tengah pertumbuhan teknologi yang eksponensial di Indonesia, ada kebutuhan mendesak untuk desain keamanan yang tangguh untuk perangkat SCADA dan otomasi. Sebelum diterapkan, perangkat-perangkat ini harus menjalani pengujian keamanan menyeluruh untuk mencegah kerusakan yang tidak terduga akibat serangan ilegal. Protokol kontrol SCADA harus mencakup fitur keamanan yang efektif untuk mencegah kontrol yang tidak sah. Ini adalah langkah penting dalam melindungi infrastruktur krusial Indonesia dari serangan cyber yang merugikan.

Adaptasi terhadap Ancaman Berubah

Perubahan konstan dalam ancaman dan kerentanan menuntut adaptasi yang cepat dan responsif. Ini tidak hanya tentang menghadapi ancaman saat ini, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk ancaman yang mungkin muncul di masa depan. Industri di Indonesia harus fokus pada pengembangan tim yang responsif dan kemampuan untuk mengatasi ancaman yang berkembang. Kesiapan menghadapi perubahan ini akan membantu mencegah kerugian reputasi, lingkungan, produksi, keuangan, dan yang paling penting, kerugian manusia.

Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang cepat, harus secara proaktif meninjau dan menerapkan rekomendasi dari artikel ini. Perubahan paradigma dalam ancaman cyber menekankan pentingnya beralih dari pendekatan responsif menjadi proaktif dalam memastikan keamanan. Langkah-langkah ini akan membantu memastikan bahwa infrastruktur krusial Indonesia tetap aman dan beroperasi secara efisien, mengurangi potensi risiko yang mungkin timbul.

***

Artikel ini menyoroti pentingnya mengatasi tantangan keamanan sistem kontrol industri dengan serius. Indonesia, sebagai ekonomi yang berkembang pesat, harus mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan keamanan dalam infrastrukturnya yang krusial. Dengan memperkuat strategi keamanan, beradaptasi dengan ancaman yang berubah, dan berinvestasi dalam teknologi yang aman, Indonesia dapat berkembang sebagai entitas yang tangguh dan adaptif dalam era digital yang penuh tantangan ini. Langkah-langkah ini tidak hanya akan menjamin keamanan infrastruktur, tetapi juga akan mendorong kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun