Mohon tunggu...
Adnan Iskandar
Adnan Iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

menulis adalah mengukir peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Musibah Sama dengan Berkah

28 Februari 2019   06:30 Diperbarui: 28 Februari 2019   06:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dasar otak udang, hujan itu rezeki, badai petir itu peringatan"

"Kamu itu kalo ngomong selalu bertele tele"

"Namanya juga anak sastra"

"Memang sastra harus bertele tele?"

"Bukan,atau mungkin iya, sastra lebih dari itu, otak mu aja yang tak ada bakan dalam hal demikian"

"Hemm"

"Sudahlah jangan dipikir,nanti otakmu ikut patah, tadi orang yang nabrak sudah dibawa kekantor polisi, katanya sih mabuk"

Kholis pun tak tertarik dengan topik yang di bicarakan oleh Alwi sahabatatnya, tentang wanita yang menabraknya tadi pagi, mungkin ini takdir, mau bagaimana lagi kalo menghindar mah tidak mungkin, sebenarnya mungkin jika tadi pagi saya bersedekah atau berbuat kebaikan lain yang membuat kemalangan tidak jadi menghampiriku, aduh ambooii, sudahlah sudah terjadi mau bagaimana lagi.

"Ya Allah kholis, gimana nak"

Serak suara ibu kholis bersama dengan ayah dan ke dua adiknya yang baru saja tiba dar kampung halaman.

Merekapun saling tatap tanpa ada satu katapun selama 5 detik, air mata ibu khois menganak sungai, ibu kholis pun memeluk kholis diikuti ayah dan kedua adiknya tak lupa Alwi pun terbawa suasana dan ikut dalam pelukan hangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun