Mohon tunggu...
Adnan Ibra
Adnan Ibra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Militer Pasca Perang Kemerdekaan 1950-1952

15 Oktober 2022   22:01 Diperbarui: 15 Oktober 2022   22:17 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 1. Keputusan Nasution untuk menarik pasukan Memiliki ikatan ideologi dengan partai politik di luar Jawa, baik dalam misi Operasi keamanan, serta transfer antar-regional, dianggap sebagai hukuman untuk unit Ini.
 2. Tentara mulai menindak perampasan pesta Otoritas partai atas tentara. RIS memiliki otoritas partai sejak awal Dibandingkan dengan masa perang, angkatan bersenjata mulai pulih. Rasakan kebijakan Nasution sebagai kunci untuk mengancam dan membuka pertempuran untuk otoritas militer Oposisi terhadap partai politik dalam sistem demokrasi (liberal).

DAFTAR SUMBER
1.Atmakusumah, Tahta Untuk Rakyat, Jakarta, 1982.
2.Departemen Penerangan RI, Susunan dan Progaram Kabinet Republik Indonesia     1945-1970,      Jakarta, 1970.
3.DisjarahTNI-AD, Sejarah TNI AD, VI, 1945-1973, Bandung, 1982.
4.Muchlas Rowi, M. Catatan Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Pemahaman, Jakarta, 2000.
5.Nasution, Dr. A.H. Memenuhi Panggilan Tugas Jilid II, Jakarta, 1983.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun