Mohon tunggu...
Adnan Bayu Aji
Adnan Bayu Aji Mohon Tunggu... -

Practice makes perfect~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Satu Pramuka untuk Satu Indonesia

26 Juli 2017   06:50 Diperbarui: 26 Juli 2017   07:38 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingkah laku baik suatu masyarakat mencerminkan Integritas suatu Bangsa. Kalimat yang tepat untuk menggambarkan wajah Indonesia yang terkenal akan kearifan lokal dan kesantunan bangsanya. Akan tetapi, Integritas ini mulai luntur dengan berbagai budaya globalisasi yang tak terbendung arus lintasnya. Anak muda sebagai penopang bangsa masa depan mulai memiliki kebiasaan yang bukan merupakan jati diri bangsa.

Pramuka adalah salah satu tempat yang hingga saat ini masih menekankan nilai nilai yang mulia. Dalam satya darma yang dimilikinya, membuat sebagian pemuda telah mampu berpartisipasi dalam aksi nyata untuk pembangunan Indonesia. Perkenalan saya dengan Pramuka diawali ketika saya mulai kelas 3 pendidikan dasar. Dari sekolah mengenah pertama, saya tipe orang yang suka membaca biografi tentang bagaimana orang mampu sukses dalam kehidupannya. Sehingga pola pikir saya tertanam untuk mampu melakukan kegiatan dengan kemampuan maksimal demi meraih tujuan yang diharapkan. Ketika membaca biografi Ir Soekarno dalam buku "Penyambung Lidah Rakyat", saya pun berfikir tentang apa yang dapat saya lakukan untuk berpartisipasi dalam Negara ini meskipun hanya sedikit. Saya merasa hanya dengan berprestasi dalam akademik tidaklah cukup. Dalam benak pikiran saya muncul untuk melakukan tindakan sosial yang berguna bukan hanya unuk diri sendiri, melainkan juga untuk orang yang ada disekitar kita. Sehingga saya merasa dengan aktif dalam kegiatan Pramuka merupakan langkah awal mendisiplinkan diri untuk selalu peduli dengan panggilan sosial yang dibutuhkan masyarakat sekitar.

Poin penting ketika saya mengikuti berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan semuanya terkandung pada dasa dharma Pramuka, terutama poin pertama dan poin kesepuluh, "Takwa kepada Tuhan yang maha Esa dan Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan". Dari sinilah saya membentuk karakter pribadi yang memang seharusnya dimiliki oleh anak muda Indonesia.

Aksi nyata yang paling terkesan adalah ketika saya dapat mengabdikan pribadi saya untuk mengajar mengenai pendidikan karakter di suatu sekolah dasar melalui kegiatan Pramuka selama 3 tahun. Dengan latar belakang sekolah yang berada di suatu pedesaan membuat kebutuhan akan pendidikan karakter sangat diperlukan. Di umur ke-15 tahun, bukanlah hal yang mudah untuk melakukan pengabdian mengajar. Pada masa inilah anak muda biasanya menghabiskan waktunya untuk bermain demi kepuasan diri sendiri. Saya pun mencoba untuk melakukan kegiatan ini dengan senang hati karena dalam pikiran saya adalah bagaimana saya dapat memberikan partisipasi untuk bangsa walaupun hanya setetes saja dari luasnya lautan kebutuhan pembangunan bangsa. Melihat tingkah laku anak anak yang lugu menjadikan kesenangan tersendiri bagi pribadi saya.

Dalam 3 tahun ini, tuntutan untuk mampu membagi antara akademik di sekolah dan kegiatan social saya harus dapat saya penuhi. Mulai dari bagaimana mengelola pembelajaran disekolah, kegiatan ekstrakurikuler sekolah dan juga kegiatan mengajar sesuai dengan peraturan mahir dasar Pramuka. Dan hal yang membahagiakan bagi pribadi saya adalah ketika semua tuntutan itu terpenuhi serta membuahkan hasil yang gemilang. Mulai dari menjadi peringkat satu hingga sekolah menengah atas, menjadi pemenang di kegiatan ekstrakurikuler yang saya ikuti, maupun sekolah yang saya bimbing mampu menjadi delegasi daerah dalam perlombaan kepramukaan. Kepuasan tersendiri akhirnya muncul karena usaha yang saya lakukan selama ini mampu memberikan manfaat bagi diri pribadi maupun orang yang ada disekitar saya. Saya bangga untuk memenuhi panggilan sebagai agen perubahan (Agent  of Change)dengan aksi nyata dalam pembentukan karakter adik didik.

Satu hal yang saya ingat akan perkataan sosok proklamator Indonesia dalam menanggapi pentingnya keberadaan anak muda. "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia". Hal ini yang selalu membuat saya untuk selalu mengembangkan kemampuan agar mampu memberikan kontribusi yang lebih untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun