Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ada Apa di Balik Dua Emas Olimpiade?

9 Agustus 2024   13:29 Diperbarui: 9 Agustus 2024   20:00 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kekecewaan dan keputusasaan karena atlet-atlet bulutangkis yang selama ini menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu meraih medali emas di Olimpiade tumbang satu per satu di babak awal, kecuali tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang berhasil meraih medali perunggu, tiba-tiba secara mengejutkan dua atlit kita, yaitu Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah berhasil menjadi yang terbaik dengan meraih medali emas.

Veddriq Leonardo meraih emas di cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra dengan catatan waktu 4,75 detik, sedangkan Rizki Juniansyah meraih emas di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kilogram dengan total angkatan 354 kilogram.

Sementara Gregoria Mariska Tunjung meraih medali perunggu di cabang olahraga bulutangkis nomor tunggal putri, dan menjadi satu-satunya atlit bulutangkis yang meraih medali.

Kita patut berbangga dan berterima kasih kepada ketiga atlit tersebut. Veddriq, Rizki dan Gregoria adalah para pejuang bangsa kita yang sesungguhnya, semoga prestasi mereka itu bisa terus berlanjut di ajang-ajang berikutnya.

Capaian kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 di Paris ini menunjukkan bahwa Bulutangkis yang selama ini menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu meraih medali emas sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Olimpiade, terbukti sudah tidak bisa lagi diharapkan untuk selalu meraih medali emas.

Keberhasilan kedua atlit panjat tebing dan angkat besi itu semestinya membuka mata pemerintah dan para petinggi olahraga di negeri ini untuk memberikan perhatian yang lebih besar dan serius kepada kedua cabang olahraga tersebut.

Pemerintah perlu membantu induk organisasi kedua cabang olahraga tersebut untuk memperoleh fasilitas yang lebih memadai untuk berlatih dan bertanding di level nasional maupun internasional.

Pembinaan atlit juga harus dilanjutkan. Jangan sampai generasi emas Veddriq dan Rizki terhenti di mereka, akan tetapi harus dilanjutkan dengan pembinaan yang berkelanjutkan bagi bibit-bibit atlit usia dini yang akan melanjutkan prestasi mereka di masa yang akan datang. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun