Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Ghirah Tanpa Ilmu Dalam Beragama

7 Mei 2023   09:52 Diperbarui: 7 Mei 2023   09:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid 99 Kubah Asmaulhusna di Makassar (Dokpri)

Dalam beragama dibutuhkan ghirah atau semangat. Tanpa semangat, agama tidak akan ada gunanya. Demikian halnya dalam Agama Islam.

Dalam Agama Islam ada kewajiban untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu dan berpuasa di bulan ramadan. Tanpa adanya ghirah, shalat dan puasa akan terasa berat sekali.

Itulah sebabnya, salah satu variabel yang wajib ada dalam beragama adalah semangat dalam beragama. Tanpa semangat, agama hanya akan menjadi ritual semu dan membosankan.

Namun demikian, ghirah saja tidak cukup bagi kita dalam berislam, tapi harus didukung dengan ilmu. Beragama hanya dengan bermodalkan ghirah tanpa ilmu yang memadai, hanya akan membuat kita tersesat.

Al-Qur'an dan hadits adalah sumber ilmu dalam Islam yang diwajib dipedomani, sebagaimana disabdakan oleh rasulullah dalam haditsnya:

"Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, maka niscaya kamu tidak akan tersesat untuk selama-selamanya, yaitu Al-Qur'an dan sunnah." (H.R. Muslim).

Adapun yang dimaksud ilmu di sini tentu bukan hanya tata cara dalam shalat dan puasa, akan tapi lebih dari itu. Ilmu dalam agama Islam meliputi aqidah (iman), syariat (hukum), dan akhlak (prilaku).

Umat Islam wajib memahami dan mengamalkan ketiganya, aqidah, syariat dan akhlak sebagai satu kesatuan dalam berislam.

Berislam hanya dengan bermodalkan semangat tanpa ilmu, hanya akan membuat kita mudah dimanfaatkan oleh orang-orang yang menggunakan agama untuk tujuan memperkaya diri.

Berislam hanya dengan bermodalkan semangat tanpa ilmu, hanya akan membuat kita mudah dimanfaatkan oleh orang-orang yang menggunakan agama untuk tujuan politik merebut kekuasaan.

Berislam hanya dengan aqidah dan akhlak tanpa syariat, hanya akan membuat kita tersesat dalam beribadah.

Demikian halnya berislam hanya dengan syariat dan akhlak tanpa aqidah, hanya akan membuat kita mudah tergelincir pada perbuatan syirik.

Sebaliknya, berislam hanya dengan aqidah dan syariat tanpa akhlak, hanya akan membuat kita angkuh dan merasa paling benar sendiri.

Oleh karenanya, saya mengajak diri saya sendiri, keluarga saya dan kita semua yang beragama Islam untuk terus belajar Islam agar kita memahami Islam dengan baik dan tidak mudah dimanfaatkan oleh orang-orang yang menggunakan agama untuk tujuan ekonomi dan politik. 

Wallahualam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun