gempa bumi kembali terjadi di Indonesia. Pada hari Senin siang pukul 13.21 WIB terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Getaran gempa terasa hingga ke Jakarta, Depok, Bogor dan sekitarnya.Â
BencanaMenurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa tersebut mengakibatkan 271 orang meninggal dan 2.043 terluka serta menghancurkan sedikitnya 22.198 unit rumah.Â
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kerusakan dan banyaknya korban jiwa di Cianjur diakibatkan oleh kedalaman gempa yang dangkal, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, serta lokasi permukiman berada pada tanah lunak dan perbukitan.Â
Gempa di Cianjur kali ini tentu bukan merupakan gempa pertama dan yang terakhir. Sejak dulu, Indonesia selalu dilanda gempa bumi, baik yang berskala kecil hingga dahsyat.Â
Negeri kita yang subur ini memang merupakan daerah yang rawan gempa. Hal itu bisa terjadi karena Indonesia berada di pertemuan tiga jalur lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.Â
Daya tarik diantara lempengan tersebut menyebabkan terjadinya pergerakan sesar atau patahan. Patahan atau pergerakan sesar tersebut memicu terjadinya guncangan atau yang kita kenal dengan sebutan gempa bumi.Â
Menurut para peneliti, di Indonesia terdapat 295 sesar aktif. Sesar aktif itu berada di sepanjang sebelah barat pulau Sumatera, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga ke atas laut Banda.Â
Di pulau Sumatera ada Sesar Semangko dan Mentawai, di Pulau Jawa ada Sesar Cimandiri, Lembang, dan Opak, di Pulau Sulawesi ada Sesar Palu Koro, di Papua ada Sesar Sorong, dan masih banyak lagi.Â
Hampir semua daerah di Indonesia, rawan terdampak gempa bumi, hanya Pulau Kalimantan yang relatif aman karena tidak dilewati oleh ketiga jalur lempeng tektonik tersebut.Â
Gempa bumi di Cianjur yang baru saja terjadi diperkirakan merupakan akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri, meskipun ada juga yang menduga diakibatkan oleh sesar lain yang belum diketahui.Â
Hingga saat ini, kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi gempa. Meskipun teknologi semakin canggih, bahkan manusia sudah sampai ke bulan dan planet Mars, namun hingga saat ini, belum ada seorang ahli pun atau teknologi apapun yang mampu memprediksi terjadinya gempa.Â
Hingga saat ini, kapan gempa akan terjadi hanya Tuhan yang tahu. Gempa bumi adalah bagian dari rahasia Allah, takdir Allah.Â
Takdir adalah ketentuan Sang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam sebagai Sebab Pertama.Â
Takdir dapat bersifat tetap, namun ada juga yang dinamis. Takdir yang bersifat tetap adalah hukum alam, sedangkan takdir yang bersifat dinamis adalah yang menyangkut kehidupan manusia.Â
Walaupun demikian, takdir yang bersifat tetap tidak dapat dikatakan mutlak. Oleh karenanya takdir yang bersifat tetap dapat berubah menjadi takdir yang bersifat dinamis pada suatu keadaan tertentu atas izin Allah.Â
Sehebat dan sekuat apapun kita, kita tidak akan dapat mengubah atau menghindar dari takdir. Tiada kekuatan lain yang mampu menentukan atau mengubah takdir, selain Allah, Sang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam.Â
Oleh karena kapan gempa akan terjadi hanya Allah yang tahu, maka sudah sepatutnya hanya kepada Allah kita memohon perlindungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H