Pilihan STY bermain pragmatis dan merotasi pemain di tiap laga, menurut saya justru menguntungkan bagi timnas kita karena tim lawan akan mengalami kesulitan untuk menebak strateginya.Â
Kelemahan timnas kita di lini pertahanan bisa ditutupi oleh STY dengan bermain defensif, sementara masih belum optimalnya Ezra Walian sebagai striker tunggal dalam mencetak gol bisa ditutupi oleh penetrasi para pemain lini tengah yang haus gol.Â
Berbeda dengan tim-tim sebelumnya yang selalu mengandalkan duet penyerang, timnas kita kali ini justru hanya memasang Ezra Walian sebagai striker tunggal, namun didukung oleh pemain-pemain sayap dan lini kedua yang haus gol, seperti Irfan Jaya, Witan Sulaiman, Ramai Rumakiek, Rahmat Irianto dan sang kapten Evan Dimas.Â
Kita masih akan menghadapi satu lawan lagi di penyisihan grup, yaitu Timnas Malaysia. Secara materi dan tim, kekuatan timnas kita berimbang dengan negeri jiran itu. Jika timnas kita berani bermain terbuka, maka akan tercipta banyak gol. Tidak masalah kita kebobolan 3 gol, asal kita membobol mereka 4 gol.Â
Setelah lolos dari penyisihan grup, timnas kita akan menghadapi Thailand atau Singapura di babak semi-final, dan tidak menutup kemungkinan bertemu Vietnam lagi di babak final.Â
Sosok STY dan para gelandang haus gol itu bisa dibilang sebagai kartu AS bagi timnas kita untuk membuat kejutan dalam gelaran Piala AFF kali ini.Â
Timnas kita kali ini berpeluang besar untuk membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF untuk pertama kalinya, dengan catatan tidak diganggu oleh hal-hal non teknis. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H