Harus kita akui dengan jujur, salah satu hal yang masih mengganjal dalam hati kita selama ini adalah masih adanya pandangan bahwa warga asli Papua yang berambut keriting dan berkulit hitam adalah berbeda dengan orang Indonesia pada umumnya.
Pandangan itu bukan hanya ada dalam pikiran orang Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan lainnya, namun juga dalam pandangan orang-orang Papua sendiri.
Orang-orang Papua yang merantau ke tanah Jawa terkadang masih dianggap berbeda dengan warga lainnya, demikian pula baliknya, orang-orang Papua masih merasa asing dan berbeda di negerinya sendiri.
Hal yang sama terjadi pada orang-orang Jawa, Sulawesi dan Sumatera yang merantau ke tanah Papua pun masih dianggap pendatang oleh warga asli Papua.
Pandangan tersebut menjadi penyebab utama belum tuntasnya proses asimilasi antara warga asli Papua dengan masyarakat lainnya di berbagai daerah di Indonesia.
Faktanya penduduk asli Papua, sama dengan penduduk negara tetangganya Papua Nugini dan negara-negara kepulauan di sekitarnya, dilihat dari jenis rambutnya dan warna kulitnya memang menunjukkan mereka merupakan bagian dari ras Negroid.
Orang Papua sendiri menyebut diri mereka sebagai bangsa Melanesia, istilah yang ditujukan kepada penduduk yang mendiami pulau Papua dan gugusan pulau kecil di sekitarnya. Hal itulah yang menjadi dalih dari pandangan bahwa warga Papua memang berbeda dengan warga Indonesia. Benarkah?
Baca juga: Kemanusiaan Orang Papua di Titik Nadir
Menurut ilmuwan Prancis, Georges Cuvier, di dunia ini terdapat 3 kelompok ras manusia, yaitu Kaukasoid, Mongoloid dan Negroid. Ciri utama ras Kaukasoid adalah berkulit putih dan berhidung mancung, adapun ciri utama ras Mongoloid adalah berkulit kuning dan bermata sipit, sedangkan ciri utama ras Negroid adalah berambut keriting dan berkulit hitam. Ketiga ras itu kini saling bercampur melalui proses perkawinan, sehingga melahirkan keturunan campuran atau peranakan.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, negeri kita yang sangat luas ini, dari Sabang sampai Merauke, merupakan negara yang multi etnis dan ras. Bangsa Indonesia adalah perpaduan atau campuran dari ketiga kelompok ras itu.
Baca juga: Merefleksikan Kemanusiaan Kita dan Rasisme terhadap Orang Papua
Orang Jawa, Melayu, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan WNI keturunan Tionghoa pada umumnya masuk dalam kelompok turunan ras Mongoloid, WNI keturunan Arab dan Eropa masuk dalam kelompok turunan ras Kaukasoid, sedangkan penduduk di Nusa Tenggara Timur dan Maluku masuk dalam kelompok turunan ras Negroid.
Melihat fakta bahwa bangsa Indonesia adalah perpaduan dan campuran dari berbagai ras di dunia, kemudian saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur dan Maluku pada umumnya juga memiliki ciri dan ras yang sama dengan saudara-saudara kita di Papua, maka tidak ada alasan untuk menganggap warga asli Papua berbeda dengan bangsa Indonesia, tidak ada alasan bagi warga asli Papua untuk menganggap dirinya berbeda dengan bangsa Indonesia.
Warga asli Papua adalah bagian dari Bangsa Indonesia. Kita semua dipersatukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan falsafah Bhineka Tunggal Ika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI