Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ziarah ke Makam Nabi Musa

11 Februari 2019   12:04 Diperbarui: 11 Februari 2019   14:16 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah Masjid Nabi Musa Alaihissalam yang berada di perbukitan yang tandus dan kering. Letaknya 11 kilometer di sebelah selatan Yerikho, kota tertua di dunia dan 20 kilometer di sebelah timur Yerusalem. 

Nabi Musa lahir dengan nama Moshe di Gosyen, Mesir pada tahun 1527 Sebelum Masehi (SM) dari orang tua yang bernama Imran dan Yukhabad. Beliau adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Kakak perempuannya bernama Miryam dan kakak laki-lakinya bernama Harun yang kemudian juga menjadi Nabi sepertinya. Orang tua Nabi Musa adalah imigran Bani Israel, keturunan Nabi Yakub Alaihissalam yang datang ke Mesir pada masa pemerintahan Nabi Yusuf Alaihissalam. Nabi Musa lahir pada masa pemerintahan Raja Firaun yang otoriter. Sebagaimana dikisahkan dalam kitab suci, Nabi Musa yang kemudian menjadi nabi dan pembela Bani Israel dari kezaliman Raja Firaun, membawa Bani Israel dengan membelah dan menyeberangi Laut Merah menuju Palestina. Setibanya di Palestina, Nabi Musa pun wafat.  

Selain shalat di masjid ini, kita juga dapat berziarah ke makam Nabi Musa yang ada di dalam masjid ini. Nabi Musa wafat sejak 3.400 tahun yang lalu, yaitu sekitar tahun 1407 SM, sehingga tidak ada yang tahu persis dimana jasad Nabi Musa dikebumikan. Masjid dan makam ini baru dibangun pada masa kesultanan Mamluk pada tahun 1269 Masehi. 

Foto : Di Makam Nabi Musa (Koleksi pribadi)
Foto : Di Makam Nabi Musa (Koleksi pribadi)

Makam Nabi Musa ini ketika dibangun berdasarkan mimpinya Salahuddin al-Ayyubi dan hadits Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang menyebutkan, "Seandainya aku di sana, maka sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian kuburan Nabi Musa, di sebelah jalan, di bukit gundukan pasir berwarna merah." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Saya merasa beruntung karena sempat melaksanakan shalat di masjid dan ziarah ke makam Nabi Musa ini. Suhu di tempat itu sangat panas menyengat, menurut warga lokal, suhunya rata-rata 36 derajat celcius, bahkan ketika kami berkunjung ke tempat itu suhunya lebih tinggi, ketika sudah di dalam bus ber-AC pun, kami masih kepanasan juga, berkeringat, dan kehausan, sehingga banyak minum air. 

Bagi yang ingin berkunjung ke masjid dan makam ini bisa mengikuti program wisata rohani ke Yerusalem yang salah satu itenary-nya berkunjung ke tempat ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun