Dalam pengertian yang sederhana, dimulai dengan meminta keikhlasan para pengurus PSSI yang sekarang untuk mengikuti langkah kesatria dari Ketua Umumnya untuk mundur. Langkah selanjutnya adalah otoritas pemilik suara mengadakan Kongres Luar Biasa untuk memilih pengurus baru yang terdiri dari orang-orang yang memang memahami sepakbola dan persepakbolaan nasional secara utuh, memiliki integritas dan motivasi yang tinggi untuk memajukan persepakbolaan Indonesia.Â
Saya yakin banyak orang-orang yang memiliki kriteria tersebut, namun belum diberi kesempatan. Tidak menutup kemungkinan, dalam kepengurusan PSSI yang ada saat ini juga terdapat orang-orang yang masih memiliki integritas dan idealisme, namun belum diberi peran yang maksimal.Â
Paradigma pengurus PSSI yang harus dibangun adalah bagaimana memajukan persepakbolaan Indonesia di kancah internasional secara berkelanjutan dan jangka panjang, tidak sekedar membentuk Timnas jangka pendek. Kita harus berani mencanangkan target yang pasti, untuk jangka pendek, menengah dan panjang, misalnya juara Piala AFF atau Sea Games setahun lagi, juara Asia lima tahun lagi, lolos ke Piala Dunia delapan tahun lagi, dan seterusnya.Â
Jika gagal, konsekuensinya, bukan hanya pelatih yang mundur, namun juga segenap pengurus PSSI. Kompetisi liga juga dibangun tidak hanya dengan misi sebagai suatu industri yang menghasilkan uang, tetapi dengan visi jauh ke depan untuk kemajuan sepakbola Indonesia di kancah dunia. Kita juga harus serius melakukan pembinaan usia muda secara berjenjang dan terstruktur, mulai dari Usia 5 tahun, 9 tahun, 13 tahun, 16 tahun, 19 tahun, 21 tahun, hingga senior.Â
Demikianlah pandangan saya selaku insan pemerhati dan pencinta persepakbolaan Indonesia yang sedang terluka melihat kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini. Dengan semangat yang tinggi dan banyaknya talenta-talenta pesepakbola di negeri ini, saya optimis suatu saat persepakbolaan Indonesia akan gemilang setara dengan Brasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H