Ini adalah Masjid al-Haram al-Ibrahimi di Hebron, Palestina, masjid yang penjagaannya paling ketat di dunia. Ketika kami datang ke masjid ini, untuk masuk ke dalamnya kami harus melalui pemeriksaan yang ketat oleh tentara Israel, melalui pintu besi dan metal detector. Masjid ini juga diawasi dengan puluhan CCTV dan sniper tentara Israel yang bersiaga di gedung-gedung tinggi di sekitar masjid. Kenapa bisa sedemikian ketat dan mencekamnya?
Masjid dan lokasi ini memiliki sejarah yang panjang. Di dalam masjid ini terdapat gua yang disebut sebagai gua Makhpela. Di dalam gua itu, dimakamkan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, mulai dari istrinya Sarah, putranya Nabi Ishaq AS dan istrinya Ribka, cucunya Nabi Yakub AS dan istrinya Leah, serta cicitnya Nabi Yusuf AS.Â
Di dalam masjid itu, terdapat pintu besi untuk turun ke gua yang berada di bawah masjid. Pintu besi itu ditutup dan digembok karena pengunjung tidak diperbolehkan turun ke bawah. Penulis sempat mengintip di lubang-lubangnya yang kecil, suasana di bawah gelap karena hanya diterangi dengan lilin-lilin kecil. Makam-makam inilah yang diklaim oleh umat ketiga agama Ibrahimi, yaitu Islam, Yahudi dan Nasrani.
Dampak dari perebutan itu, pada tahun 1994 pernah terjadi peristiwa yang mengerikan. Seorang penganut Yahudi radikal dari Amerika Serikat yang bernama Baruch Goldstein menembaki umat islam yang sedang shalat subuh berjama'ah, sebanyak 29 jama'ah mati syahid di dalam masjid ini. Goldstein lalu dibunuh di dalam masjid itu juga oleh para jama'ah yang selamat dari pembantaian itu.
Sejak kejadian itu, masjid itu dijaga sangat ketat oleh tentara Israel. Pemerintah Israel kemudian membagi masjid ini menjadi dua bagian, area utama masjid tetap difungsikan sebagai masjid untuk umat Islam, sedangkan area lainnya dijadikan sinagog atau tempat ibadah bagi kaum Yahudi. Maqom Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ishaq AS berada di area masjid, sedangkan maqom Nabi Yakub AS dan Nabi Yusuf AS berada di area sinagog.Â
Pada tahun 2017, UNESCO telah menetapkan masjid ini sebagai situs sejarah milik Palestina, namun Pemerintah Israel tetap menguasainya dengan dalih untuk melindungi kepentingan umat ketiga agama.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, menurut tour guide kami, masjid ini hanya boleh dikunjungi oleh turis muslim 3 kali dalam setahun, yaitu pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Isra Miraj. Kami sendiri ke masjid ini pada saat hari raya Idul Adha, sehingga diperbolehkan berziarah ke semua makam nabi dan keluarganya yang ada di situ, termasuk maqomnya Nabi Yakub AS dan Nabi Yusuf AS yang berada di dalam sinagog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H