Blangu - (25/01/2023), balai Desa Blangu dipenuhi oleh sejumlah warga dan perangkat desa yang akan mengikuti sosialisasi oleh Mahasiswa KKN Undip. Sosialisasi yang dilaksanakan adalah Pentingnya Penerapan Konsep Low Impact Development (LID) dalam Pembangunan dalam rangka memberikan solusi dari dampak negatif pembangunan di Desa Blangu.
 Pemikiran atas sosialisasi ini lahir dari diskusi dan wawancara dengan perangkat desa yang memberikan temuan berupa kekhawatiran Kepala Desa atas berkurangnya wilayah resapan. Berkurangnya wilayah resapan ini merupakan dampak negatif dari pembangunan Desa Blangu yang mulai bergerak secara signifikan dan berisiko terhadap bencana alam. Maka dari itu, Kepala Desa berharap agar wilayah resapan desa dapat lebih diperhatikan dan direhabilitasi.
Low Impact Development merupakan pendekatan pengembangan lahan menggunakan praktik perencanaan, desain lahan, serta teknologi untuk melestarikan dan melindungi sistem sumber daya alam serta mengurangi biaya infrastruktur. Pendekatan ini menekankan pada konservasi dan penggunaan fitur alami di lokasi sehingga dapat meminimalkan dampak negatif pembangunan, hanya dengan menggunakan metode-metode sederhana, berteknologi rendah, serta berbiaya terjangkau.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh warga Desa Blangu yang telah memenuhi balai desa sejak pukul 09.00. Untuk menunjang efektivitas sosialisasi, media power point dimanfaatkan sebagai pendukung penyaluran informasi oleh Mahasiswa.Pertama-tama, Mahasiswa menyampaikan dampak pembangunan terhadap lingkungan dan konversi lahan. Setelah memberikan pemahaman mengenai risiko yang dihadapi masyarakat, Mahasiswa melanjutkan dengan memperkenalkan konsep LID sebagai salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif dan memitigasi risiko pembangunan terhadap lingkungan. Selanjutnya, Mahasiswa membekali warga dengan pengetahuan terkait kebijakan Zero Delta Q, yaitu kebijakan yang mewajibkan masyarakat untuk melakukan pembangunan bertanggung jawab dengan tidak menambah beban pada saluran drainase atau sungai yang ada.
Mahasiswa menunjang informasi yang disampaikan dengan memberikan hasil-hasil penelitian mengenai LID untuk menunjukkan seberapa signifikan peran dari penerapan konsep LID dalam mengurangi limpasan air dan debit banjir. Hasil-hasil penelitian merupakan elemen penting dalam penyampaian, karena berguna sebagai pengukur kredibilitas informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Setelah pembekalan terhadap konsep LID, kebijakan yang menjadi pondasi atas implementasi program, serta bekal-bekal teori lainnya, Mahasiswa memberikan contoh-contoh teknologi LID beserta penjelasan hingga manfaat dari teknologi-teknologi tersebut. Untuk memberi gambaran mengenai proses penerapan LID, diberikan contoh alur penerapan teknologi LID dari tahap inisiasi hingga evaluasi. Sosialisasi ditutup dengan ajakan terhadap masyarakat agar tergerak untuk menerapkan konsep LID dalam pembangunan desa. Sebagai sarana infografis bagi masyarakat yang belum dapat menghadiri sosialisasi, Mahasiswa menyerahkan poster terkait teknologi LID yang dapat diterapkan kepada pihak desa. Poster tersebut ditempel di balai desa dengan harapan akan mencapai massa yang lebih luas.
Program ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat terhadap pembangunan ramah lingkungan. Ke depannya, melalui penyampaian sosialisasi ini, masyarakat diharapkan pelan-pelan mampu membangun dan mengembangkan implementasi teknologi LID secara otonom.
Penulis: Admiralda Rahmi Aulia
Lokasi: Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H