Mohon tunggu...
Xerpihan
Xerpihan Mohon Tunggu... Penulis - Start-up Perbaikan Teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Xerpihan adalah perusahaan start-up tentang Artificial Intelligence untuk perbaikan teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Website kami dapat diakses di xerpihan.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perbedaan British, American, dan Australian English

14 April 2021   12:38 Diperbarui: 14 April 2021   13:47 3242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar Bahasa Inggris memang seperti tidak ada habisnya. Bahkan saat kita berbicara dalam Bahasa Inggris. Persebaran Bahasa Inggris yang sudah mendunia menciptakan berbagai gaya bicara yang berbeda.

Coba aja lihat dan perhatikan video berikut ini:


Video ini berasal dari Inggris, negara di Eropa tempat Bahasa Inggris bermula. Coba kita bandingkan dengan ini:


Video ini berasal dari Amerika Serikat (AS), negara bekas koloni Inggris yang ribuan kilometer jaraknya dari Inggris dan dipisahkan oleh Samudra Atlantik. Udah menemukan sesuatu yang berbeda? Yak, benar, yang beda adalah topiknya! Tapi bukan itu yang bakal kita bahas.

Perhatikan deh gaya berbicara kedua video ini. Pasti ada sesuatu yang berbeda. Misalnya, sosok yang bicara di video asal Inggris itu kayak gimana gitu. Atau, sosok yang bicara di video asal AS itu kayak gimana gitu.

Kalau kalian merasa ada yang beda, selamat! Ini yang akan kita bahas di sini: aksen Bahasa Inggris. Ya, persebaran Bahasa Inggris yang sudah mendunia menciptakan beragam aksen Bahasa Inggris sebagai hasil evolusi budaya dan bahasa yang dialami. Namun, dari aksen Bahasa Inggris tersebut, ada tiga aksen yang paling terkenal di antara orang-orang yang sehari-hari berbahasa Inggris dan para pembelajar Bahasa Inggris: British English (Bahasa Inggris gaya Inggris), American English (Bahasa Inggris gaya AS), dan Australian English (Bahasa Inggris gaya Australia). Bukan hanya dari aksennya, penulisannya pun ikut mengalami perbedaan. Hal ini yang biasanya proofreader rasakan ketika memperbaiki penulisan dari terjemah Bahasa Inggris.

Sekilas Tentang Sejarah Perbedaan British English, American English, dan Australian English

British English, American English, dan Australian English adalah tiga aksen utama yang terkenal dalam Bahasa Inggris. Ketiganya menjadi terkenal lantaran berasal dari negara-negara maju yang sehari-harinya berbahasa Inggris. Apa saja perbedaan ketiganya?

British English

British English adalah Bahasa Inggris yang umumnya dituturkan atau dituliskan oleh orang-orang di Inggris Raya, meliputi Inggris (England), Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Aksen ini dapat ditemukan pada film-film, animasi, atau lagu-lagu yang berasal dari Inggris. British English lebih kental dengan nuansa Eropa – terutama Prancis – saat berbicara, di mana lebih banyak kata yang pengucapannya berbeda dengan penulisannya.

British English dapat mudah dikenali dari aksen berbicaranya yang unik dan seperti “diseret”. Ciri khas yang pertama adalah huruf “r” yang tidak diucapkan bila huruf itu berada di akhir kata, seperti kata more yang dibaca sebagai “mo” atau car yang dibaca sebagai “ka”. Ciri khas yang kedua adalah menghilangkan pengucapan huruf “t” sebagai huruf konsonan, hal yang disebut sebagai glottal stop atau glottal T. Kata water, misalnya, diucapkan menjadi “wa’ah” saja.

Ciri khas yang lain adalah adanya diftongisasi. Diftong adalah dua huruf vokal yang dibaca sekaligus; dalam Bahasa Indonesia kita mengenal diftong seperti ai, au, dan oi. Dalam British English, gabungan huruf vokal ee dan oo berturut-turut bisa diucapkan seperti “ei” dan “ou”. Kata feed, misalnya, dibaca seperti “feid”, dan kata food dibaca seperti “foud”.

Selain itu, ada beberapa kata dengan vokal “a” yang diucapkan seperti halnya kita mengucap “a” dalam Bahasa Indonesia, alih-alih “ei” atau “e”. Misalnya kata bad yang diucapkan “bad” (bukan “bed”).

American English

American English adalah Bahasa Inggris yang umumnya dituturkan oleh orang-orang di Amerika Serikat (AS). AS dahulunya bermula dari 13 negara bagian yang merupakan wilayah jajahan Inggris, dan banyak ditempati oleh imigran dari Inggris dan Irlandia. Setelah merdeka, terjadi percampuran berbagai dialek dari para imigran tersebut sehingga membentuk karakter Bahasa Inggris yang berbeda dari British English. Apalagi setelah AS memperluas wilayahnya hingga bekas jajahan negara Eropa lain (seperti Prancis dan Spanyol) dan mendatangkan budak-budak dari Afrika.

American English memiliki banyak sekali aksen turunan, seperti southern accent (aksen bagian selatan AS) atau western accent (aksen bagian barat AS). Namun, aksen American English pada umumnya memasukkan apa yang dituliskan dalam pengucapannya. Misalnya, huruf “r” yang tetap dibaca (samar) dan “t” yang juga dibaca pada kata more atau water. Huruf “t” juga kerap diucap mirip dengan “d” yang dibaca ringan, seperti kata city yang dibaca seperti “sidi”.

AS telah lama dikenal sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi dan budaya yang terbesar di dunia. Berbagai produk budaya dan teknologi populer seperti film dan serial televisi dipopulerkan dari Negeri Paman Sam. Maka jangan heran kalau kalian terkesan lebih akrab dengan aksen ini, karena mayoritas film-film Hollywood, serial televisi dan streaming asal AS, serta lagu-lagu asal AS tentu saja menggunakan aksen American English.

Australian English

Australian English adalah Bahasa Inggris yang umumnya dituturkan atau dituliskan oleh orang-orang di Australia, negara tetangga kita yang berada di belahan bumi selatan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sama seperti AS, Australia dahulunya juga merupakan koloni Inggris. Bahkan banyak sekali orang keturunan Inggris di Australia, sebagian karena sejarahnya yang dahulu merupakan tempat pembuangan para tahanan kriminal asal Inggris.

Banyak elemen pada British English yang terdapat pada Australian English, namun ada pula beberapa elemen yang berbeda. Huruf “r” di bagian akhir kata, misalnya, tetap tidak dibaca sebagaimana di British English. Namun, dalam kata-kata yang panjang ada kecenderungan mengikuti pelafalan American English. Sisanya adalah berbagai istilah yang hanya terdapat dalam Australian English, seperti g’day, mate, dan fair dinkum.

Perbedaan Ejaan US dan UK

Ada berbagai perbedaan ejaan antara British English dan American English. Namun antara British English dan Australian English tidak memiliki perbedaan berarti, jadi kita akan fokus antara British English dan American English.

Salah satu perbedaan mencolok terdapat pada akhiran –ise (British English) dan –ize (American English), seperti organise dan organize. Kata-kata berakhiran “g” diberi tambahan “ue” pada British English namun tidak dalam American English, seperti analogue dan analog. Perbedaan juga terlihat di beberapa suku kata seperti –tre (British English) dan –ter (American English).

Mengapa US, UK, dan Australian English bisa berbeda?

Mengapa tuturan British English, American English, dan Australian English bisa berbeda? Ini menjadi pertanyaan menarik yang bisa kita telusuri lebih jauh. Bahasa Inggris bukanlah kuman, tapi bahasa yang asalnya berasal dari Inggris ini memang telah berevolusi menjadi beragam aksen yang kita kenal sekarang. Hehe :D

Lokasi yang Berbeda

British English, American English, dan Australian English berasal dari tiga tempat yang berbeda: Inggris, AS, dan Australia. Ketiganya berada di tiga benua yang berbeda dan saling berjauhan. Oleh karena itu, isolasi wilayah membuat adanya keterputusan aksen di antara ketiga negara tersebut. Meski demikian, British English dan Australian English memiliki banyak kesamaan, oleh karena hubungan kultural Australia dengan Inggris yang lebih kuat – Australia sebagai sebuah negara federasi baru terbentuk pada tahun 1900.

Inggris sendiri, di sisi lain, merupakan salah satu negara yang kental dengan nuansa Eropa. Bahasa Inggris sendiri masuk pada kategori Bahasa Jermanik Timur, yang berasal dari dialek Anglo-Frisian yang dibawa dari wilayah-wilayah yang sekarang adalah Belanda dan Jerman. Bahasa ini mulai dimasuki unsur-unsur Bahasa Prancis saat orang-orang Inggris di abad ke-18 sedang tren untuk memasukkan Bahasa Prancis dalam sehari-hari – bahkan slogan Kerajaan Inggris Dieu et mon droit (Tuhan dan hakku) sendiri berbahasa Prancis. Oleh karena itu wajar saja bila British English banyak memasukkan istilah-istilah dari Eropa, termasuk Bahasa Prancis.

(Britannica.com)
(Britannica.com)
Dua Negara yang Sama-sama Ingin Tampil Beda

Kalau ini terkait banget dengan perbedaan antara British English dan American English. Jadi, seperti yang tadi disinggung, AS pada mulanya adalah jajahan Inggris yang penduduknya merupakan para imigran dari Eropa (terutama Inggris). Saat mereka bertolak ke benua Amerika, mereka membawa serta bahasa yang umum pada saat itu, dengan huruf “r” di akhir kata yang diucapkan seperti halnya American English sekarang.

Sementara itu, di kota-kota di selatan Inggris (terutama London), orang-orang dari kelas baru yang lebih mapan menginginkan cara untuk membedakan diri mereka dari orang lain, jadi mereka mulai mengubah sebagian pelafalan Bahasa Inggris mereka, seperti meniadakan pengucapan huruf “r” di akhir kata. Model ini kemudian berkembang menjadi Received Pronounciation (atau Queen’s Pronounciation), yang menjadi aksen British English standar.

Di belahan bumi lain, American English sedikit banyak dipengaruhi oleh leksikografer Noah Webster – kalian tentu tahu Webster dari kamusnya, yang kini dikenal dengan Merriam-Webster Dictionary. Webster ingin ejaan Bahasa Inggris di AS lebih lugas dan sesuai dengan apa yang diucapkan. Tetapi Webster diyakini juga ingin membedakannya dari British English, untuk lebih menunjukkan kemerdekaan AS dari negara penjajahnya dahulu. Maka jadilah sebagian ejaan American English berbeda dari British English, seperti menghilangkan kata “u” dalam colour menjadi color.

Penutup

Sudah sedikit lebih tahu kan perbedaan British English, American English, dan Australian English? Semoga bisa cukup membantu ya. Teruslah belajar untuk memperbaiki Bahasa Inggris kalian agar semakin piawai ke depannya. Keep up your spirit!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun