"Sebutkan bahasa resmi ASEAN! Ada yang bisa?" kata seorang ibu guru SD di dunia fiksi pada murid-muridnya di kelas. Murid-murid itu semuanya terdiam beberapa saat, karena mereka belum tahu jawabnya. Tiba-tiba ada seorang murid, sebut saja Anu, mengacungkan tangannya ke atas, sebuah tanda kalau dia tahu jawaban pertanyaan itu. "Ya, Anu, silakan," kata sang ibu guru.
Anu menjawab dengan santai, jawaban yang nggak disangka oleh teman-temannya. "Bahasa resmi ASEAN!" sebut Anu. Tiba-tiba seisi kelas mulai ramai dengan tawa dari para murid, bahkan sang ibu guru juga tertawa. Yang nggak ketawa barangkali adalah kalian yang membaca ini, karena garingnya yang lebih krispi dari kremesan di ayam goreng, hehe :D
= = =
Apa bahasa resmi ASEAN? Emang ASEAN punya bahasa resmi ya? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa jadi terlontar dari benak kita saat mendengar "bahasa resmi ASEAN". Ya, pasti banyak di antara kita yang belum pernah dengar soal ini.
Selama ini kita banyak belajar dan mengetahui kabar terkini dari organisasi ASEAN (Association of Southeast Asia Nations, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). Organisasi yang mengumpulkan negara-negara di Asia Tenggara ini memang menjadi salah satu organisasi yang cukup diperhitungkan di dunia internasional. Tapi, kita mungkin masih belum banyak mendengar wacana tentang bahasa resmi ASEAN.
Padahal, ini pertanyaan yang juga mulai dipikirkan di tingkat ASEAN, lho! Apalagi santer disebut bahwa bahasa Indonesia akan jadi bahasa resmi ASEAN. Wah, yang benar aja nih? Yuk kita mulai dengan bahasan yang satu ini, semoga bisa menambah wawasan kita.
Macam-Macam Bahasa di ASEAN
Apa saja macam-macam bahasa di ASEAN? Seperti kita tahu, ASEAN terdiri dari 10 negara anggota (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Laos, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam) plus 2 negara pengamat (Timor Leste dan Papua Nugini). Karena terdiri dari banyak negara, seperti halnya hari-hari kita yang punya banyak rasa, ASEAN juga punya banyak bahasa.
Berdasarkan bahasa resmi masing-masing negara anggotanya, mungkin kalian bakal mengira ada 10 bahasa di ASEAN. Faktanya, ada 13 bahasa resmi yang dipilih negara-negara ini. Ketiga belas bahasa tersebut, yaitu bahasa Filipino, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Khmer (di Kamboja), bahasa Lao (di Laos), bahasa Malaysia, bahasa Melayu, bahasa Burma (di Myanmar), bahasa Tamil, bahasa Thailand, bahasa Tionghoa, dan bahasa Vietnam.
Bahasa Melayu adalah bahasa yang paling banyak digunakan sebagai bahasa resmi (di Brunei Darussalam dan Singapura). Di Malaysia, bahasa resminya adalah bahasa Malaysia. Sebenarnya bahasa Malaysia adalah bahasa yang hampir persis dengan bahasa Melayu; namun istilah "Melayu" digantikan "Malaysia" untuk menguatkan identitas kebangsaan di Negeri Jiran.Â
Di Singapura, selain bahasa Melayu ada pula bahasa Inggris, bahasa Tionghoa, dan bahasa Tamil -- jadi total ada 4 bahasa resmi yang diakui. Tidak cuma Singapura lho yang bahasa resminya lebih dari satu: di Filipina, bahasa Filipino (standarisasi dari bahasa Tagalog) dan bahasa Inggris sama-sama jadi bahasa resmi.