3. Risiko Kepatuhan Hukum: Terkait dengan pelanggaran regulasi atau perubahan hukum yang mempengaruhi operasional perusahaan. Perusahaan harus beradaptasi dengan regulasi baru dan memastikan kepatuhan untuk menghindari sanksi atau dampak hukum.
4. Risiko Reputasi: Ancaman terhadap citra perusahaan akibat tindakan kontroversial, produk cacat, atau masalah etika. Kerusakan reputasi dapat berdampak pada kepercayaan pelanggan, penjualan, dan posisi di pasar.
5. Risiko Strategis: Â Terkait dengan perubahan pasar atau keputusan strategis yang salah. Kurangnya adaptasi terhadap tren baru, perubahan kebutuhan pasar, atau pemilihan strategi yang tidak tepat dapat membahayakan keseluruhan bisnis.
6. Risiko Eksternal: Faktor-faktor di luar kendali perusahaan, seperti bencana alam, perubahan politik, atau situasi pasar yang tidak terduga. Hal ini dapat merusak rencana bisnis dan operasional.
Baca Juga: Cara Dapat Cuan dari Program Affiliate Pay Per Click, Content Creator Wajib Tahu!
7. Risiko Teknologi: Melibatkan keamanan data, kerentanan perangkat lunak, atau perubahan teknologi yang cepat. Serangan cyber, kegagalan sistem informasi, atau perubahan teknologi yang tidak terantisipasi bisa menjadi ancaman.
8. Risiko Kredit: Terkait dengan kemungkinan gagal bayar atau kreditur yang tidak memenuhi kewajibannya. Misalnya, jika pelanggan atau mitra bisnis tidak membayar tagihan tepat waktu atau mengalami kebangkrutan.
9. Risiko Pasar: Berkaitan dengan fluktuasi harga, persaingan pasar, atau perubahan permintaan yang dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan. Misalnya, perubahan tren pasar atau ketidakstabilan harga bahan baku.
10. Risiko Lingkungan: Melibatkan dampak lingkungan dari operasi perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. Perhatian terhadap isu-isu lingkungan dan dampak sosial semakin menjadi fokus penting dalam manajemen risiko usaha.
Baca Juga:Â Pahami 7 Hal ini Ketika Buat Logo Usaha!
Pengelolaan risiko adalah kunci untuk memitigasi dampak negatif yang mungkin terjadi dan memaksimalkan peluang. Perusahaan yang dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko ini dengan baik memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan dalam lingkungan bisnis yang tidak pasti.