Dosen Program Studi Administrasi Perkantoran D-III Universitas Pamulang (PSAP-Unpam) menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Griya Bunga Asri Desa Cibadung Kecamatan Gunung Sindur Bogor pada Minggu (6/10/2024). Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan potensi Bank Sampah Mutiara Madani bagi kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kaprodi PSAP D-III, Desilia Purnama Dewi menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan warga Griya Bunga Asri. "Selain ucapan terima kasih, kami juga ingin menjalin silaturahmi dengan warga sekitar. Kepada Bapak Marsudi selaku RT dan pembina kelompok Bank Sampah Mutiara Madani kami ucapkan terima kasih yang telah membantu sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar," ujarnya.
Dalam pemaparannya, Harjoyo yang menjadi narasumber dan dosen PSAP menyampaikan tentang masalah sampah yang menjadi isu global yang makin kompleks dan mendesak. Bank sampah tidak hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara, tetapi juga sebagai wadah untuk mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dengan demikian, bank sampah dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Perkotaan dan pendesaan, masalah sampah menjadi persoalan setius yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Bank sampah menjadi salah satu solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah," ujar Harjoyo.
Edi Junaedi ikut menyampaikan kepada warga Griya Bunga Asri Desa Cibadung terkait gerakan literasi peduli lingkugan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih. Gerakan literasi tidak hanya seputar pendidikan, tapi juga gerakan literasi dengan lingkungan.
"Gerakan ini terus dikembangkan dan didorong untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pemuda-pemudi untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan dengan berbagai program, kegiatan dan acara yang menarik seperti taman baca, diskusi, menulis, bazar, festival tentang literasi kepedulian lingkungan yang bersih dan berdaya guna," ungkap Edi dosen PSAP.
Edi melanjutkan, bahwa solusi dari gerakan literasi dalam membangun kesadaran kepedulian lingkungan melalui bank sampah sebagai upaya agar masyarakat tercerahkan dan tercerdaskan untuk bisa mengelola sampah hingga berdaya guna.
Gerakan literasi peduli lingkungan bisa dilakukan dengan memperkenalkan buku-buku pendidikan seputar lingkungan dan mengelola sampah berdaya guna. Berbagai bacaan terkait dengan lingkungan hidup seperti mengelola sampah organisasi atau non-organik, daur ulang, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu menanamkan pemahaman mendalam mengenai isu-isu lingkungan.
"Gerakan literasi membangun kesadaran lingkungan melalui bank sampai bisa mengadakan seminar, pelatihan, workshop, lokakarya dengan mendatangkan narasumber yang ahli dan berpengalaman untuk membahasa lingkungan hidup seperti memberdayakan plastik, konzervasi alam dan energi terbarukan," pungkasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan tanya jawab dan diskusi. Begitu antusias pengurus Bank Sampah Mutiara Madani mengikuti acara dari awal hingga akhir. Hal ini terlihat ketika mereka memberikan pertanyaan dan sesi diskusi. (den)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H