Mohon tunggu...
Administrasi Perkantoran Unpam
Administrasi Perkantoran Unpam Mohon Tunggu... Administrasi - Humanis, Religius, Cerdas dan Profesional

Prodi Administrasi Perkantoran Unpam Berbagi Untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Universitas Pamulang Menggelar Workshop Soft Skills

3 September 2024   08:58 Diperbarui: 3 September 2024   09:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen Prodi AP mengikuti Workshop International (dokpri) 

Universitas Pamulang menggelar Workshop International yang berjudul Theme Enhancing the Soft Skills Productivity of Lecturers to Improve the Quality of Study Programs pada Sabtu (31/8/2024) di Gedung Unpam Viktor lantai 8.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unpam, E. Nurzaman, Kepala Program Studi dan seluruh dosen berbagai prodi termasuk dosen Program Studi Administrasi Perkantoran D-III (PSAP D-III)  

Kegiatan ini menghadirkan Keynote Speaker Prof. TS. Faaizah Syahbodin dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) dan Associate Prof. Dr. Rohayu Abdul  Ghani dari Universiti Kebangsaan Malasysia UKM).

Prof. Faaizah menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran akan banyak perspektif yang bisa dimunculkan. "Untuk menjelaskan seekor gajah bisa dijelaskan berbagai sisi dan berbeda-beda. Jika dilihat dari depan, akan berbeda jika dilihat dari tengah atau belakang. Perspektif yang berbeda-beda itulah bagian proses pembelajaran," ujarnya.

Seorang pengajar juga harus menguasai berbagai macam metode pengajaran dan bagaimana menerapkannya sesuai situasi dan kondisi. Karena setiap mahasiswa mempunyai cara berbeda dalam menyerap nilai-nilai dalam proses pembelajaran.

"Setiap mahasiswa akan berbeda-beda dalam menyerap pelajaran, ada yang suka belajar online atau tatap muka (Blended Learning), ada pembelajaran berdasar topik yang akan dibahas oleh dosen dan mahasiswa sebelum pembelajaran (Flipp Learning) dan pembelajaran berdasarkan masalah yang akan dicari solusinya (Problem Based Learning). Seorang dosen tentu bisa menerapkan metode tersebut sesuai situasinya," lanjut Prof. Faaizah dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UteM).

Keynote Speaker dari Malasysia (dokpri)
Keynote Speaker dari Malasysia (dokpri)

Teknologi tidak akan bisa menggantikan guru yang hebat. Teknologi ditangan guru yang hebat akan menjadi hal yang transformatif. "Teknologi akan merevolusi cara orang belajar dan berinteraksi. Dalam pendagogi, teknologi bisa digunakan dalam pembelajaran. Namun, teknologi tidak akan bisa mengganti posisi guru yang hebat. Oleh sebab itu, rencanakan dengan baik dalam pembelajaran," terang Prof. Faaizah.

Keynote speaker selanjutnya disampaikan oleh Dr. Rohayu Abdul Ghani. "Soft skills adalah keterampilan non-teknis. Kemampuan ini berhubungan dengan seseorang dalam berkomunikasi, membangun interaksi, bergaul dan bekerja dengan orang lain. Soft skills akan terlihat ketika ia mampu melakukan komunikasi dengan baik, bekerjasama dengan individu dan kelompok, pemecahan masalah, mampu beradaptasi dan memiliki kecerdasan emosional dengan baik," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dosen harus memiliki soft skills dalam melaksanakan tugasnya sehingga akan berdampak signifikan terhadap lingkungan belajar dan hasil belajar mahasiswa. "Dosen mampu melakukan komunikasi yang efektif terhadap warga kampus, mempunyai empati, mampu mengelola inspirasi mahasiswa, melakukan pengajaran, penelitian, pelayanan dan tanggung jawab administratif untuk terus meningkatkan kualitas," ungkap Dr. Rohayu dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Dosen Prodi AP mengikuti Workshop International (dokpri) 
Dosen Prodi AP mengikuti Workshop International (dokpri) 

Soft skill akan menjadi kunci bagi dosen dalam memainan perannya di kampus. "Soft skills akan mendorong dosen untuk mengasah keterampilan komunikasinya dalam menyampaikan ide, gagasan, presentasi yang menarik, mendengarkan secara efektif,  mengelola emosional dirinya dan mahasiswa, mempunyai manajemen waktu yang baik, menyelesaikan konflik dan mampu beradaptasi dan fleksibel dalam setiap perubahan yang terjadi, " lanjut Dr. Rohayu Abdul Ghani.

Dosen bisa meningkatkan pengajaran dengan The Internet of Things (IoT) yang dapat menawarkan cara inovatif dalam pembelajaran. "Dengan mahir teknologi, dosen bisa menggunakan alat yang terhubung dengan internet, menggunakan papan pintar interaktif, platform digital, media sosial, sehingga dosen mampu mengelola dan mengintegrasikan teknologi secara efektif," jelasnya. 

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan tanya jawab dan penandatangan kerjasama (MoU) antar kedua belah pihak. Workshop International ini menjadi upaya untuk mewujudkan Unpam menjadi kampus yang berkualitas.

Kontributor : Deni Darmawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun