Islam menempatkan ketahanan dan kedaulatan pangan sebagai salah satu basis pertahanan negara, yang akan menyejahterakan rakyatnya. Pun menekankan pentingnya mewujudkan kedaulatan negara, dan semua hal-hal yang berkaitan karena saling memengaruhi, seperti ketahanan pangan. Islam melarang kaum muslim dikuasai oleh orang kafir. Maka, haram bagi umat Islam berada dalam kondisi ketergantungan pada impor terlebih bahan pangan.
Segala upaya akan ditempuh pemerintah dalam Islam, demi terwujudnya kesejahteraan umat. Seperti dalam sistem ekonomi Islam, negara wajib mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan rakyatnya, terutama pada makanan pokok. Namun, boleh melakukan impor untuk komoditas pangan yang tidak utama, karena sifatnya hanya pelengkap.
Negara akan menyediakan lahan untuk ketahanan pangan (beras), pupuk yang terjangkau, pengadaan alat-alat pendukung untuk pertanian yang canggih, serta pengembangan bibit unggul dan meningkatkan kemampuan petani sehingga makin ahli.
Dalam mewujudkan kedaulatan pangan para petani pun harus mempunyai modal yang cukup besar, serta semangat untuk berkontribusi. Petani mendapat akses mudah terhadap sumber-sumber pangan yang serba murah dan berkualitas.
Semua itu, tentu ditopang oleh berbagai sistem Islam lainnya. Adanya peran negara mulai dari mengatur dengan sistem keuangan secara Islam, sehingga negara memiliki pemasukan dana yang besar dan melimpah untuk menyejahterakan rakyatnya. Termasuk untuk mendukung kebutuhan pembangunan sektor pertanian.
Ketika Islam diterapkan dalam segala bidang, kesejahteraan rakyat pun akan terpenuhi. Tidak akan ada lagi petani miskin, ataupun rakyat tidak sejahtera. Semua masyarakat akan merasakan kemaslahatan. Lebih dari itu, harus ada upaya penerapan syariat Islam yang akan menjamin kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Saatnya kembali pada sistem Islam, yang berasal dari Sang Khalik. Yang telah terbukti 13 abad lamanya menyejahterakan umat di seluruh dunia.
Wallahualam bissawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H