Oleh Eviyanti
Pendidik Generasi dan Pegiat Literasi
Puan Maharani selaku Ketua DPR RI dalam forum internasional yang dihadirinya, menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina. Seperti yang dikutip oleh laman media online suarabali.id pada hari Minggu (01-09-2024), Puan Maharani pada kegiatan IAPF di Nusa Dua, Bali, menyuarakan keinginannya untuk menghentikan perang di Palestina dan daerah konflik lainnya. Dalam isi pidatonya yang sekaligus menjadi pembuka acara kegiatan tersebut, beliau mengingatkan peran parlemen untuk berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan global, serta parlemen harus menghargai HAM dan menegakkan hukum. Parlemen pun berperan untuk mendorong perdamaian dunia dengan menolak kekerasan.
Namun sangat disayangkan, itu hanya sebatas seruan. Keinginan yang tidak dibarengi dengan langkah nyata. Sebatas mengecam, menyeru perdamaian, atau memberikan bantuan makanan, obat-obatan, yang mana tidak akan menyelesaikan masalah. Karena seruan hentikan genosida di Palestina tanpa pengiriman pasukan/tentara adalah pencitraan belaka. Hingga saat ini terbukti seruan tidak mampu menghentikan serangan Zionis, bahkan seruan lembaga internasional, maupun pejabat/penguasa negeri muslim.Â
Mulut para pemimpin/penguasa di dunia bungkam menyaksikan serangan militer Zionis. Begitulah sikap para penguasa dunia, mereka mengelabui rakyatnya seolah memberikan pembelaan terhadap Palestina atau negeri konflik lainnya. Nyatanya, mereka bersekutu dengan Zionis Yahudi dan negara-negara pendukungnya.
Di tengah penderitaan rakyat Gaza akibat tindakan genosida Zionis, justru terus dikampanyekan seruan perdamaian, dengan dalih kemanusiaan dan rasa kasihan terhadap rakyat Palestina. Pandangan ini jelas bertentangan dengan hukum syariat, karena ada perintah bagi kaum muslim untuk melakukan jihad difa’i, yakni berjihad membela negeri mereka yang diserang musuh. Namun, faktanya kekuatan musuh mereka lebih besar dibanding Palestina. Mereka membutuhkan banyak bantuan untuk menghentikan serangan yang terus menerus dilakukan oleh Zionis. Karena itu mustahil dapat mengenyahkan Zionis dari tanah Palestina tanpa adanya kekuatan besar.
Saatnya dunia menyatukan kekuatan untuk melawan Zionis, dan Islam membangun kekuatan ukhuwah atas dasar akidah. Umat harus menyadari bahwa saat ini yang dibutuhkan adanya peran negara yang akan menjadi pelindung. Karena negara berperan penting dalam menanamkan sikap umat terhadap saudara sesama muslim, terlebih yang dijajah seperti Palestina. Islam juga membina setiap rakyat akan kesadaran politik Islam. Juga akan kewajiban melakukan dakwah dan jihad.Â
Dengan pendidikan Islam dalam khilafah, setiap muslim akan selalu menyeru kepada kebenaran, melalui berbagai mekanisme. Tiga alasan umat membutuhkan negara dalam bingkai khilafah: Pertama, ketidakmampuan lembaga-lembaga internasional untuk melindungi Palestina. Kedua, berdiam dirinya para pemimpin negara-negara Arab serta dunia terhadap genosida ini. Selain itu, sebagian dari mereka menyokong dan bekerjasama dengan Zionis. Ketiga, hanya dengan negara khilafah yang sanggup memobilisasi kekuatan dunia dan bisa mengusir Zionis.
Krisis di Palestina dan negara konflik lainnya butuh solusi tuntas, sungguh dunia butuh khilafah. Karena tidak cukup dengan pengecaman, narasi seruan perdamaian, maupun perundingan. Begitu pentingnya negara khilafah pada saat ini. Solusi strategis untuk krisis Palestina adalah dengan tegaknya khilafah yang akan menjalankan politik luar negeri berupa jihad fisabilillah dalam rangka mengusir Zionis dari tanah Palestina. Untuk itu, umat Islam harus memiliki pemahaman dan rasa butuh terhadap tegaknya khilafah, sehingga mereka sadar urgensi penegakannya. Dunia dengan satu kepemimpinan Islam, yang akan membawa kedamaian, ketentraman dan kemaslahatan pada seluruh umat di dunia.
Wallahu’alam bissawab