Kompasioner yeorobun, annyeonghasimnikka! Wah, lagaknya udah kayak idol K-Pop menyapa fansnya aja. Padahal bukan bermaksud sok-sokan bergaya, hanya sedikit berlatih mempraktikkan ilmu bahasa Korea yang akhir-akhir ini asyik sekali saya ikuti kelasnya.
Tidak pernah terbayang sebelumnya kalau sekarang saya akan begitu getol belajar bahasa Korea. Tidak pernah terbayangkan juga kalau sekarang saya jadi terbiasa auto-mengeja tulisan Korea di bungkus-bungkus makanan yang kian merajalela di minimarket dekat rumah.
Belakangan segala hal yang bertuliskan atau berbau Korea laku keras di pasaran. Sungguh dahsyat memang pengaruh Hallyu Wave yang mendunia. Andai tahu akan begini jadinya, dua belas tahun lalu saya akan memilih les bahasa Korea, ketimbang belajar bahasa Jepang dan Jerman sampai pusing kepala.
Bermula dari menggemari drama, kemudian menggandrungi oppa-oppa, sekarang saya justru bermimpi bisa tinggal di Korea, entah untuk bermata pencaharian atau melanjutkan jenjang pendidikan. Yah, minimal bisa melancong lah ya...
Mimpi ini mungkin 'setengah halu setengah serius', namun saya sungguh-sungguh ketika mengatakan ingin menguasai bahasa Korea. Di saat yang sama, saya sadar sepenuhnya bahwa untuk mewujudkan mimpi tinggal di Korea tidak cukup cuma bisa ngomong kamsahamnida, saranghamnida dan mianhamnida. Saya butuh bekal lebih banyak.
Menemukan Motivasi dan Inspirasi Belajar Bahasa Korea
Motivasi awalnya sederhana, saya hanya ingin bisa menulis nama Baekhyun dan Chani dengan aksara Korea. Saya ketagihan discography grup mereka yang sering menemani saya ketika beraktivitas. Lagu-lagu EXO dan SF9 berhasil memikat saya, menggugah rasa penasaran, kebaperan dan gatel ingin ikut berdendang.
Begitu pula drama Korea. Karena keseringan menontonnya saya---tanpa sadar---jadi ikut-ikutan nyeletuk omo, eotteohke, daebak dan jinjja. Padahal saat itu saya hanya tahu maknanya, belum tahu cara menulisnya. Rupanya K-Pop dan K-Drama telah menjadi guru rahasia yang pertama kali mengajarkan saya bahasa Korea.
Semakin sering didengar, semakin sering ditonton, bahasa Korea semakin candu. Rasa penasaran dan hasrat untuk mempelajarinya pun semakin menggebu.
Saya pun mulai menulis lirik lagu yang saya sukai---walaupun masih menulis romanisasinya---dan mempraktikkan ungkapan-ungkapan sederhana dari drama. Puncaknya, dua tahun lalu akhirnya saya tidak tahan lagi. Saya pun memberanikan diri untuk belajar bahasa Korea dari nol, dari Hangeul.
Wah, mumet yeorobun! Sesuai dugaan, belajar bahasa Korea ternyata tidak gampang. Aksara Hangeul totally berbeda dengan alfabet Romawi, Hiragana-Katakana maupun Kanji. Tapi saya justru merasa tertantang untuk mempelajarinya lebih dalam lagi. Masa aku nggak bisa sih? Katanya mau ketemu Baekhyun sama Chani?
Begitulah 'hidayah' itu menghampiri. Benar sekali! Saya ingin bertemu Baekhyun dan Chani, pemegang tahta tertinggi idola K-Pop yang saya gandrungi.
Saya ingin bisa ngobrol cas-cis-cus dengan mereka tanpa terhalang ekspresi dan bahasa. Yakin sih, impian seperti ini pasti ada dalam benak setiap fangirl sejagad raya, seperti saya. Dan, merekalah yang sampai sekarang menginspirasi saya untuk terus mempelajari bahasa Korea. Apalagi saya halu bisa tinggal di sana dan menjadi interpreter yang ahli menafsirkan pembicaraan orang Korea.
Tips Seru dan Asyik Belajar Bahasa Korea
Dua tahun mempelajari bahasa Korea, walaupun masih terbata-bata, muncul keinginan dalam diri saya untuk mengambil ujian TOPIK. Pernah dengar? Simpelnya, kalau bahasa Inggris punya TOEFL atau IELTS, bahasa Korea punya TOPIK (Test of Proficiency in Korean).
"TOPIK adalah ujian yang diselenggarakan NIIED (National Institute for International Education) untuk mengukur kemampuan berbahasa Korea bagi non native speaker seperti kita yang tinggal di Indonesia Raya. TOPIK sering kali menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika seseorang ingin bekerja atau mengajukan beasiswa ke Korea."
Simulasi ujian TOPIK yang pernah saya ikuti (lagi-lagi) menyadarkan saya bahwa bahasa satu ini memang sulit dikuasai oleh lidah saya---yang sejak lahir terbiasa berbahasa Indonesia. Tapi semangat belajar saya tidak pernah sirna. Saya amat mencintai bahasa ini, sama seperti bahasa Ibu Pertiwi yang sudah terpatri begitu dalam di relung sanubari.
Kalau sudah menyangkut tentang Korea tuh rasanya jiwa seolah meronta-ronta. Asyik aja gitu. Bagi saya, selalu ada cara seru dan menyenangkan untuk mempelajari bahasa oppa-oppa. Kalau yeorobun tertarik belajar juga, semoga sedikit tips di bawah ini bisa membantu ya!
1. Noraebang Lagu K-Pop
Noraebang atau karaoke lagu K-Pop bisa menjadi langkah pertama untuk belajar bahasa Korea. Secara harfiah, noraebang berarti tempat karaoke di Korea. Tapi untuk belajar, kita tidak perlu ke tempat karaoke apalagi sampai jauh-jauh ke Korea kok.
Kita bisa noraebang sendiri di rumah. Apalagi sekarang di YouTube banyak video lyric lagu K-Pop. Toh konsepnya sama, yaitu mengikuti nyanyian lagu dengan cara membaca lirik yang tertera di video. Sebuah lagu lazimnya terdiri atas lirik yang diulang-ulang. Inilah yang membuat proses belajar jadi mudah.
"Top recommendation lagu K-Pop untuk belajar bahasa Korea adalah That's Okay milik D.O EXO. Lagu ini sangat easy listening. Liriknya mudah ditirukan. Ditambah suara D.O yang sangat sopan dan artikulasi yang jelas, That's Okay cocok sekali dijadikan bahan pembelajaran."
Noraebang sangat efektif untuk berlatih membaca tulisan Hangeul. Semakin sering berlatih, semakin meningkat pula kecepatan kita membaca aksara Korea. Kalau tidak percaya, silakan dicoba. Beberapa kenalan saya yang sudah mahir berbahasa Korea menyarankan cara ini kalau ingin cepat lancar membaca tulisan Korea.
2. Nonton Film, Drama dan Variety Show
Dari tontonan-tontonan ini kita bisa akrab dengan gaya bahasa, intonasi serta ungkapan-ungkapan yang digunakan orang Korea sehari-hari. Tata bahasa yang diajarkan di textbook seringkali berbeda dengan bahasa slang atau bahasa gaul, yeorobun. Maka, mempelajari gaya bahasa populer ini akan terasa lebih mudah dan menyenangkan dengan cara menonton film, drama, maupun acara ragam.
Sesekali cobalah untuk menggunakan subtitle Korea, atau bila perlu matikan subtitle-nya. Kalau sudah terbiasa, pasti kita bisa menangkap maksud dialognya, walaupun tidak pernah ujian TOPIK sebelumnya.
"Salah satu film yang cocok untuk pemula bahasa Korea adalah The King's Letters (2019). Film ini terinspirasi dari sejarah asli perjuangan Raja Sejong dari dinasti Joseon untuk menciptakan aksara Hangeul. Versi panjang film ini bisa disaksikan dalam drama The Great King Sejong (2008) yang terdiri dari 80 episode."
3. Mendengarkan Siaran Radio
Intinya masih serupa dengan drama dan variety show, yakni membiasakan telinga kita dengan native speaker (penutur asli). Pertama kali mendengarkan radio Korea rasanya memang plonga-plongo, apalagi mereka ngomongnya cepat sekali. Tapi lama-lama kita akan terbiasa kok.
Yeorobun bisa menginstal aplikasi radio universal yang banyak tersedia di Google PlayStore. Tinggal download, lalu install. Gampang 'kan?
Tapi kalau saya sih lebih suka mendengar channel radio di YouTube seperti MBC Radio atau Idol Radio. Soalnya, yang jadi bintang tamu di sana biasanya artis atau idola K-Pop favorit saya.
Bisa juga dengan menyimak siaran live idola tercinta di sosial media seperti Instagram, Weverse atau YouTube. Saya betah mendengarkan Baekhyun bercerita random tentang apa saja yang ia lakukan seharian. Saya juga betah mendengar Chani yang menyempatkan basa-basi untuk menyapa fans di sela-sela kesibukannya.
4. Manfaatkan Kamus Digital
Belajar dari lagu K-Pop sudah, K-Drama sudah, radio juga sudah. Selanjutnya kita bisa memanfaatkan kamus digital, seperti Naver Dictionary, untuk memperkaya perbendaharaan kata. Ada pula aplikasi Papago yang bisa mengoreksi struktur kalimat bahasa Korea yang kita pelajari.
5. Ikut Komunitas Penggemar Korea
Bergabung dengan komunitas penggemar seperti K-Lyfe atau Kompasiana Korean Community Enthusiast juga bisa mendukung proses kita belajar bahasa Korea. Dari komunitas, kita akan menemukan rekan senasib seper-Hallyu-an dengan minat dan hobi yang sama. Inilah yang menjaga semangat belajar kita terus bergelora.
Komunitas penggemar Korea juga sering mengadakan event-event seru seperti nobar film di bioskop, noraebang berjamaah, hingga kelas bahasa Korea gratis yang berkolaborasi dengan lembaga bahasa profesional. Menarik 'kan? Sudah gabung K-Lyfe Kompasiana?
6. Ambil Kelas di Lembaga Profesional
Ini jurus paling ampuh. Kalau yeorobun serius ingin menguasai bahasa Korea, maka mengambil kelas di lembaga bahasa profesional seperti Taeyang Kulture adalah keputusan yang tepat. Lembaga seperti ini punya berbagai program yang cocok untuk belajar bahasa Korea sesuai kemampuan dan kebutuhan kita.
Belajar di kelas bersama expert akan menambah insight sekaligus menyempurnakan pemahaman yang kita peroleh dari belajar mandiri melalui K-Pop, K-Drama dan K-Community. Kita bisa mengetahui ragam lisan (gu-eo-che) dan tulisan (mun-eo-che) dalam bahasa Korea, belajar aturan tata bahasa yang benar, serta praktik berbicara Korea secara langsung.
Mengikuti pembelajaran di lembaga bahasa juga mempertemukan kita dengan guru profesional dan rekan seperjuangan. Bukan tidak mungkin, bermula dari K-Pop dan K-Drama, akhirnya kita malah bisa lulus ujian TOPIK berkat bimbingan para seonsaengnim di sana.
Manfaat Belajar Bahasa Korea
Belajar bahasa Korea ternyata bukan cuma tren atau seru-seruan semata, yeorobun. Dalam berbagai artikel disebutkan bahwa mempelajari atau menguasai bahasa Korea punya banyak manfaat, di antaranya:
- Membuka peluang kerja atau karir lebih lebar
- Mendapat beasiswa pendidikan ke Korea
- Menambah relasi dengan komunitas internasional
- Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang budaya Korea, serta
- Memudahkan komunikasi dengan penutur asli ketika berwisata ke Korea
Pada akhirnya, kecintaan pada budaya Korea akan membuat kita mudah mempelajari bahasa mereka. Saya meyakini bahwa menguasai atau mampu berbahasa Korea akan menambah value seseorang, yang kelak akan bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Tidak perlu ragu atau takut belajar, semua bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, paling mudah dan paling kita suka, seperti K-Pop maupun K-Drama. Lirik lagu dan subtitle adalah gerbang awal untuk menguasai bahasa Korea. So, be sure and let's cheer up! Hwagsilhasibsio himnaehaja!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI