Mohon tunggu...
Alfia D. Masyitoh
Alfia D. Masyitoh Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Content Writer | Lifestyle Blogger | EXOL - Fantasy | K-Drama Enthusiast | Author of admasyitoh.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Dari Subtitle dan Lirik ke Ujian TOPIK, Inilah Trik Belajar Bahasa Korea Asyik ala Korean Addict

2 Februari 2025   20:44 Diperbarui: 2 Februari 2025   20:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baekhyun EXO (kiri) dan Chani SF9 (kanan) (Sumber: Pinterest)

Kompasioner yeorobun, annyeonghasimnikka! Wah, lagaknya udah kayak idol K-Pop menyapa fansnya aja. Padahal bukan bermaksud sok-sokan bergaya, hanya sedikit berlatih mempraktikkan ilmu bahasa Korea yang akhir-akhir ini asyik sekali saya ikuti kelasnya.

Tidak pernah terbayang sebelumnya kalau sekarang saya akan begitu getol belajar bahasa Korea. Tidak pernah terbayangkan juga kalau sekarang saya jadi terbiasa auto-mengeja tulisan Korea di bungkus-bungkus makanan yang kian merajalela di minimarket dekat rumah.

Belakangan segala hal yang bertuliskan atau berbau Korea laku keras di pasaran. Sungguh dahsyat memang pengaruh Hallyu Wave yang mendunia. Andai tahu akan begini jadinya, dua belas tahun lalu saya akan memilih les bahasa Korea, ketimbang belajar bahasa Jepang dan Jerman sampai pusing kepala.

Bermula dari menggemari drama, kemudian menggandrungi oppa-oppa, sekarang saya justru bermimpi bisa tinggal di Korea, entah untuk bermata pencaharian atau melanjutkan jenjang pendidikan. Yah, minimal bisa melancong lah ya...

Mimpi ini mungkin 'setengah halu setengah serius', namun saya sungguh-sungguh ketika mengatakan ingin menguasai bahasa Korea. Di saat yang sama, saya sadar sepenuhnya bahwa untuk mewujudkan mimpi tinggal di Korea tidak cukup cuma bisa ngomong kamsahamnida, saranghamnida dan mianhamnida. Saya butuh bekal lebih banyak.

Menemukan Motivasi dan Inspirasi Belajar Bahasa Korea

Motivasi awalnya sederhana, saya hanya ingin bisa menulis nama Baekhyun dan Chani dengan aksara Korea. Saya ketagihan discography grup mereka yang sering menemani saya ketika beraktivitas. Lagu-lagu EXO dan SF9 berhasil memikat saya, menggugah rasa penasaran, kebaperan dan gatel ingin ikut berdendang.

Begitu pula drama Korea. Karena keseringan menontonnya saya---tanpa sadar---jadi ikut-ikutan nyeletuk omo, eotteohke, daebak dan jinjja. Padahal saat itu saya hanya tahu maknanya, belum tahu cara menulisnya. Rupanya K-Pop dan K-Drama telah menjadi guru rahasia yang pertama kali mengajarkan saya bahasa Korea.

Semakin sering didengar, semakin sering ditonton, bahasa Korea semakin candu. Rasa penasaran dan hasrat untuk mempelajarinya pun semakin menggebu.

Saya pun mulai menulis lirik lagu yang saya sukai---walaupun masih menulis romanisasinya---dan mempraktikkan ungkapan-ungkapan sederhana dari drama. Puncaknya, dua tahun lalu akhirnya saya tidak tahan lagi. Saya pun memberanikan diri untuk belajar bahasa Korea dari nol, dari Hangeul.

Wah, mumet yeorobun! Sesuai dugaan, belajar bahasa Korea ternyata tidak gampang. Aksara Hangeul totally berbeda dengan alfabet Romawi, Hiragana-Katakana maupun Kanji. Tapi saya justru merasa tertantang untuk mempelajarinya lebih dalam lagi. Masa aku nggak bisa sih? Katanya mau ketemu Baekhyun sama Chani?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun