Meski penting bagi masyarakat Jepang, institusi koseki memiliki konsekuensi negatif bagi ibu tunggal dan anak-anak mereka. Karena koseki dipraktikkan di Jepang, wanita berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dalam unit keluarga tradisional. Jika seorang wanita hamil di luar nikah dan membaca entri koseki tentang kedudukan hukum anak-anak yang tidak menikah, dia dapat memutuskan untuk mengakhiri kehamilan untuk melindungi reputasinya. Kartu Keluarga, di sisi lain, tidak berbahaya bagi perempuan karena hanya mengungkapkan nama keluarga. Namun baik di Jepang maupun Indonesia, suami masih menjadi pengambil keputusan utama di rumah. Perempuan di Jepang dan Indonesia menghadapi jumlah kekerasan dan pelecehan seksual yang tidak proporsional, antara lain terkait isu gender dan seksualitas. Khususnya kekerasan dalam keluarga.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Referensi
Arivia, Gadis, Wanita dalam Kebijakan Publik dalam Jurnal Wanita no 22, Yayasan Jurnal Wanita : Jakarta , 2002
Kartika, Sofia, Profil Perkawinan Perempuan Indonesia dalam Jurnal Perempuan no 22, Yayasan Jurnal Wanita: Jakarta, 2002
Pambudy, Ninuk dan Hartiningsih, Maria, Kekerasan Atas Wanita Terus Terjadi, Belum Ditangani, dalam Surat Kabar Harian Kompas, 22 April 2006.
Sugimoto, Yoshio, An Introduction to Japanese Society, Second Edition, Cambridge: UK, 2003
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H