Mohon tunggu...
Adlin Minosra
Adlin Minosra Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, UIN Ar-Raniry)

Menulis,musik,sajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Komunikasi Verbal dan Non-Verbal dalam Pekerjaan Sosial

25 Februari 2023   21:09 Diperbarui: 25 Februari 2023   21:11 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal(Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI)

Penulis : Adlin Minosra

1. Komunikasi Verbal (Pekerjaan Sosial)

Komunikasi verbal adalah salah satu aspek penting dalam pekerjaan sosial. Dalam pekerjaan sosial, komunikasi verbal melibatkan berbicara, mendengarkan, dan memahami pesan yang disampaikan oleh individu atau kelompok yang sedang dilayani. Komunikasi verbal merupakan alat penting dalam pekerjaan sosial, karena melalui komunikasi ini, pekerja sosial dapat memahami kebutuhan klien dan memberikan dukungan yang tepat. Dalam banyak kasus, pekerja sosial harus berinteraksi dengan klien yang memiliki latar belakang budaya, agama, dan bahasa yang berbeda, sehingga keterampilan komunikasi verbal menjadi penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dipahami dengan baik. Selain itu, keterampilan komunikasi verbal yang baik dapat membantu membangun hubungan yang kuat antara pekerja sosial dan klien. Pekerja sosial yang mampu berkomunikasi dengan baik dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan klien, serta meningkatkan kepercayaan dan rasa aman. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan antara pekerja sosial dan klien, sehingga membantu dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Verbal

Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dalam pekerjaan sosial, di antaranya:

1. Aktif Mendengarkan

 

Aktif mendengarkan adalah teknik yang melibatkan memberikan perhatian sepenuhnya pada apa yang dikatakan oleh klien. Teknik ini dapat membantu pekerja sosial memahami kebutuhan klien dengan lebih baik, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih efektif.

2. Menggunakan bahasa tubuh yang mudah dipahami

Pekerja sosial harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien. Hindari penggunaan bahasa teknis atau jargon yang sulit dipahami oleh klien.

3. Mempertimbangkan budaya dan latar belakang klien

Pekerja sosial harus mempertimbangkan budaya dan latar belakang klien dalam berkomunikasi. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan dengan klien, serta menghindari kesalahpahaman atau penafsiran yang salah.

4. Menggunakan pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban yang lebih dari sekedar "ya" atau "tidak". Teknik ini dapat membantu pekerja sosial memperoleh informasi yang lebih detail dari klien, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih tepat.

2. Komunikasi Non-Verbal (Pekerjaan Sosial).

Komunikasi non verbal adalah salah satu aspek penting dalam pekerjaan sosial. Dalam pekerjaan sosial, komunikasi non verbal melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, dan intonasi suara yang digunakan dalam berinteraksi dengan klien atau kelompok yang sedang dilayani. Komunikasi non verbal merupakan alat penting dalam pekerjaan sosial, karena melalui komunikasi ini, pekerja sosial dapat memperoleh informasi tambahan tentang perasaan, pikiran, dan emosi klien. Dalam banyak kasus, klien mungkin tidak dapat atau tidak mau berbicara secara verbal, sehingga keterampilan komunikasi non verbal dapat membantu pekerja sosial memahami kebutuhan dan masalah klien. Dalam kehidupan sehari-hari contoh komunikasi nonverbal menggunakan sentuhan adalah berjabat tangan atau menepuk lengan maupun bahu. Cara berbusana, pilihan gaya rambut, hingga warna yang kita kenakan, juga masuk sebagai salah satu bentuk komunikasi nonverbal.

Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Non Verbal

Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi non verbal dalam pekerjaan sosial, di antaranya:

1. Mengamati bahasa tubuh klien

 

Pekerja sosial harus mengamati bahasa tubuh klien untuk membantu memahami perasaan dan emosi yang sedang dirasakan klien. Hal ini dapat membantu pekerja sosial menentukan cara terbaik untuk memberikan dukungan yang diperlukan.

2. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai 

Pekerja sosial harus menggunakan bahasa tubuh yang sesuai dan konsisten dengan pesan yang ingin disampaikan. Hal ini dapat membantu memperkuat pesan yang ingin disampaikan, serta membangun kepercayaan dan rasa aman dengan klien.

.3. Menjaga kontak mata

Kontak mata adalah teknik penting dalam komunikasi non verbal. Menjaga kontak mata dengan klien dapat membantu membangun kepercayaan dan rasa aman, serta membantu memperkuat hubungan dengan klien.

4. Menghindari bahasa tubuh yang menyinggung dan menyakiti

Pekerja sosial harus menghindari menggunakan bahasa tubuh yang menyinggung atau menyakiti klien. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan klien, serta meminimalkan kesalahpahaman atau ketidaknyamanan yang mungkin muncul dalam berinteraksi dengan klien.

5. Memahami Perbedaan Budaya

Pekerja sosial harus mempertimbangkan perbedaan budaya dalam komunikasi non verbal. Setiap budaya memiliki bahasa tubuh yang berbeda-beda, sehingga pekerja sosial harus memahami budaya klien untuk dapat berkomunikasi dengan efektif.

6. Menggunakan teknik refleksi

Teknik refleksi dapat membantu memperkuat pesan yang ingin disampaikan dan membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan klien. Teknik ini melibatkan mengulangi kembali pesan yang disampaikan oleh klien, sehingga klien merasa didengar dan dipahami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun