Mohon tunggu...
Muhamad Choerul Adlie Rafqie
Muhamad Choerul Adlie Rafqie Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Literasi, refleksi, aksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setop Kontroversi Mari Beraksi, Hadapi Covid-19!

2 April 2020   16:20 Diperbarui: 2 April 2020   16:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya omongan dari Sandiaga Uno sangat beralasan, karena ditengah situasi pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, rakyat kecil sangat kebingungan untuk menjalani kehidupannya. 

Sandiaga mengusulkan agar pemerintah setidaknya mengeluarkan dana sekitar 200 Triliun dan sekitar 25% (50 Triliun), harus dialokasikan untuk membantu golongan rentan yang mencapai total 40% jika dilihat dari jumlah keseluruhan masyarakat Indonesia.

- Sikap Bersama

Masyarakat Indonesia diharapkan juga tidak terlalu terpolarisasi ditengah keadaan seperti ini, karena itu akan mengganggu konsentrasi kita untuk menghindari Covid-19, lebih baik tetap fokus untuk melakukan tindakan-tindakan preventif seperti membuat disinfektan secara mandiri dan semprotkan dirumah masing-masing, atau melakukan kampanye-kampanye di media sosial untuk mengajak semuanya agar tetap "dirumah aja", atau hal lain yang sekiranya esensial. 

Pihak pemerintah juga daripada seharusnya melakukan refleksi diri, jangan sampai banyak perkataan yang dampaknya membuat publik gaduh, cukup fikirkan saja terkait produk-produk kebijakan terkait kesehatan dan ekonomi, karena selain pandemi covid-19 yang berdampak bagi kesehatan masyarakat, kita juga ada ditengah ancaman krisis yang berdampak pada prekonomian negara. Jangan sampai nanti ketika masa tanggap darurat covid-19 berakhir kita malah mendapat masalah baru yakni "krisis moneter", yang bisa menyebabkan harga kebutuhan pokok melonjak tajam dipasaran.

Mari saling berkolaborasi satu sama lain, tidak perlu saling menyalahkan terkait pihak dari golongan mana yang menyebarkan Covid-19, itu bisa dibilang sangat tidak penting. Karena sesungguhnya baik "orang kaya" maupun "orang miskin" sama-sama tidak mau kondisi ini terjadi. 

Alangkah lebih baiknya kita sama-sama berdo'a dan berikhtiyar agar semua cepat berakhir dan kita bisa menjalani kehidupan dengan normal, tidak adalagi pemberlakuan social distancing atau bahkan lock down seperti yang sudah diberlakukan secara lokal maupun regional. Cepat atau lambatnya kondisi ini berakhir tergantung dari kebijakan dan penanganan dari pemerintah serta kesadaran warga negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun