Mohon tunggu...
Adlan Satrio
Adlan Satrio Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengabdian Masyarakat FK UM, Disuksi Interaktif dan Roleplay Model dalam upaya pencengehan ISPA Berulang di Panti Asuhan Mizan Amanah Kota Malang

3 Juni 2024   09:26 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:44 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa FK UM : Muhammad Revi Purnomosidi

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dengan beriman dan ia mengingat nama Tuhannya, kemudian ia beribadah (sembahyang). Tetapi kamu, orang-orang yang kafir memilih kehidupan duniawi, sedangkan kehidupan di akhirat akan lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S Al-A'la 87: 14-17) .

Hal ini sejalan dengan perintah Allah SWT dalam Al-Quran, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan) dengan baik." (QS. Al-A'raf: 56) Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita tidak hanya mendapatkan pahala di akhirat, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman

Mahasiswa FK UM : Muhammad Revi Purnomosidi
Mahasiswa FK UM : Muhammad Revi Purnomosidi

Faktor Risiko ISPA Berulang di Panti Asuhan

 Anak-anak di panti asuhan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) berulang. Beberapa faktor risiko utama yang dapat menyebabkan hal ini antara lain: 

  • Kondisi lingkungan panti yang kurang baik. Sanitasi yang buruk, ventilasi yang tidak memadai, serta kepadatan penghuni dapat meningkatkan penyebaran kuman penyebab ISPA di antara anak-anak.
  • Sistem kekebalan tubuh yang rentan. Anak-anak di panti asuhan seringkali memiliki kondisi kesehatan yang lebih lemah, malnutrisi, dan kurang gizi, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. 
  • Kurangnya informasi dan edukasi terkait pencegahan ISPA. Pengasuh dan anak-anak yang tinggal di panti asuhan mungkin belum memahami pentingnya menjaga kebersihan, mencuci tangan, dan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah ISPA.

 Oleh karena itu, penanganan faktor-faktor risiko ini secara komprehensif menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya ISPA berulang di lingkungan panti asuhan.

Langkah-langkah Pencegahan ISPA Berulang.

Untuk mencegah kejadian ISPA berulang di panti asuhan, terdapat beberapa langkah penting yang harus dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Langkah-langkah ini mencakup perbaikan sanitasi dan kebersihan lingkungan serta edukasi yang efektif bagi para pengasuh dan anak-anak

  • Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan:Menjaga kebersihan lingkungan panti asuhan merupakan kunci utama dalam pencegahan ISPA berulang. Ini meliputi pembersihan ruangan dan permukaan secara rutin, serta memastikan ventilasi yang baik. Penggunaan desinfektan dan pengelolaan sampah yang benar juga penting untuk mencegah penyebaran kuman dan bakteri.
  • Pengelolaan Sarana Air Bersih:Ketersediaan air bersih yang memadai dan pengelolaan sistem sanitasi yang baik sangat penting. Ini mencakup menjaga kebersihan sumber air, sistem distribusi air, dan pembuangan limbah secara higienis. Edukasi penggunaan air bersih dan sanitasi yang benar bagi pengasuh dan anak anak juga harus dilakukan. 
  • Pemantauan dan Perbaikan Berkala:Pemantauan dan perbaikan berkala terhadap kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan panti asuhan perlu dilakukan. Ini memastikan bahwa standar kebersihan dan sanitasi tetap terjaga dengan baik, sehingga dapat mencegah kemungkinan timbulnya ISPA berulang.

 Edukasi bagi pengasuh dan anak-anak 

  • Edukasi untuk Pengasuh Pengasuh di panti asuhan memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya ISPA berulang di kalangan anak-anak asuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi rutin bagi para pengasuh terkait pencegahan dan penanganan ISPA. Materi edukasi dapat mencakup informasi tentang penyebab, gejala, dan tanda-tanda awal ISPA, serta langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan, menjaga asupan nutrisi anak, dan mengenali serta segera menangani gejala ISPA.
  • Edukasi untuk Anak-anak Selain pengasuh, anak-anak di panti asuhan juga perlu mendapatkan edukasi terkait pencegahan ISPA. Materi edukasi dapat mencakup pengenalan tentang penyakit ISPA, pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta cara-cara sederhana untuk mencegah penularan penyakit seperti mencuci tangan, menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, dan menjaga jarak dari orang yang sedang sakit. Edukasi ini dapat dilakukan melalui berbagai metode yang menarik dan interaktif, seperti permainan, cerita, atau demonstrasi langsung

Penanganan Gejala ISPA 

  • Pemeriksaan Awal Saat anak-anak di panti asuhan mengalami gejala ISPA seperti demam, batuk, pilek, atau sakit tenggorokan, segera lakukan pemeriksaan awal oleh tenaga medis atau pengasuh yang terlatih. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai tingkat keparahan kondisi anak dan menentukan langkah penanganan selanjutnya.
  • Pemberian Pengobatan Simptomatik Jika gejala yang dialami anak -anak hanya ringan, seperti demam atau sakit tenggorokan, berikan pengobatan simptomatik untuk meredakan keluhan. Ini dapat berupa pemberian obat penurun demam, obat sakit tenggorokan, atau obat batuk sesuai dengan resep dokter
  • Rujukan ke Fasilitas Kesehatan Apabila gejala ISPA yang dialami anak-anak cukup berat, seperti kesulitan bernapas, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif. Pemantauan dan perawatan intensif dari tenaga medis sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius 
  • Pemberian obat-obatan sesuai indikasi Pemberian obat-obatan untuk mengatasi ISPA di panti asuhan harus disesuaikan dengan gejala anak. Penting bagi pengasuh untuk memantau gejala seperti demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan kesulitan bernapas. Konsultasi medis diperlukan untuk diagnosis yang tepat dan resep obat-obatan yang sesuai. Pengasuh juga harus memastikan anak-anak minum obat sesuai dosis dan jadwal yang diresepkan 
  • Pemantauan dan Perawatan Intensif Pemantauan kesehatan yang ketat diperlukan setelah penanganan awal ISPA pada anak-anak di panti asuhan. Hal ini melibatkan pemantauan tanda-tanda vital secara rutin untuk mendeteksi perkembangan gejala. Anak-anak dengan gejala lebih parah memerlukan perawatan intensif, termasuk pengawasan medis dan koordinasi dengan tenaga medis untuk pengambilan keputusan penting terkait kesehatan anak-anak.

Islam memandang menjaga kesehatan sebagai suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Dalam Al-Quran dan hadits, Allah SWT dan Rasul-Nya banyak menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Menjaga kesehatan tidak hanya sebatas tindakan medis, tetapi juga mencakup aspek spiritual, seperti menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun