Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyebarannya terjadi melalui orang yang sakit TBC melalui percikan air liur pasien TBC saat berbicara, batuk, atau bersin. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak. Penyakit ini tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi sangat rentan menular anak-anak. Ketika pasien TBC dewasa bersin atau batuk, kemudian udaranya dihirup oleh anak-anak ddengan daya tahan tubuh yang lemah, maka akan berisiko tinggi bagi anak tersebut untuk menderita TBC anak.
Apa Gejala Yang Dirasakan Penderita TBC?
Menurut Dinas Kesehatan Kulon Progo, gejala utama TBC yaitu batuk berdahak maupun tidak berdahak. Gejala lainnya yaitu terasa nyeri dada, demam meriang, badan lemas, nafsu makan berkurang, dan berat badan berkurang. Disisi lain, gejala yang muncul juga dapat menjadi indikasi penyakit lain tidak selalu merupakan gejala penyakit TBC. Infeksi TBC yang menyerang organ paru-paru atau TBC paru memiliki gejala seperti:
1.Batuk berkelanjutan selama lebih dari dua minggu
2.Batuk mengeluarkan dahak berdarah
3.Mengalami sesak napas secara bertahap dan akan semakin memburuk
Tidak hanya di paru, TBC juga dapat berkembang di luar organ paru-paru. Infeksi TBC dapat menyerang kelenjar getah bening, tulang dan persendian, sistem pencernaan, kandung kemih, sistem reproduksi, hingga otak serta sistem saraf. Gejala infeksi TBC di luar paru, meliputi:
1.Kelenjar membengkak secara terus menerus
2.Muncul rasa sakit di area perut dan persendian
3.Mulai memengaruhi sistem gerak, seperti tulang dan sendi
TBC bisa disembuhkan dengan minum obat teratur dan tuntas dengan lama pengobatan untuk TBC ringan selama 6 bulan, sedangkan TBC ekstraparu berat (TB otak, TB tulang) selama 12 bulan. Apabila terputus pengobatan TBC maka akan menambah parah penyakit TBC yang membuat kuman TBC kebal obat, mengakibatkan proses pengobatan memakan waktu lebih lama dan lebih sulit.