Mohon tunggu...
adjie noegroho
adjie noegroho Mohon Tunggu... -

19 tahun di tanah jawa, 3 tahun di tanah betawi, 11 bulan di tanah papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Epen kah?

30 Juli 2010   13:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jarum jam terus bergerak merangkak mendekati angka 12, dan lima menit lagi akan tepat mendarat di angka itu. Itu berarti lima menit lagi tanggal pun akan berganti, bukan tanggal ulang tahunku lagi seperti sekarang. Aku masih saja menatap layar handphoneku gelisah, berharap akan ada sesuatu disana, SMS atau telepon darinya yang sangat aku nantikan hari ini. Dihari ulang tahunku ini, dia belum mengucapkan selamat kepadaku.

Satu menit lagi menuju angka 12, tapi aku sudah tidak sabar lagi.

"Halo..."

"Halo, kamu lupa kah, hari ini saya ulang tahun. Kamu tidak kasih saya ucapan?"

"Epen kah?"

Ternyata dia memang tidak pernah peduli dengan aku.

Aku lirik jam di dinding. Berhenti. Jarum merah panjang itu berhenti tepat diangka 11, lima detik sebelum tanggal berganti. Hah, jarum jam boleh berhenti, tetapi waktu tidak akan berhenti. Lalu bagaimana dengan cintaku kepadanya?

*epen kah: kosakata khas Papua yang merupakan singakatan dari "e, penting kah"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun