Mohon tunggu...
adjie noegroho
adjie noegroho Mohon Tunggu... -

19 tahun di tanah jawa, 3 tahun di tanah betawi, 11 bulan di tanah papua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa

28 Juli 2010   06:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu, ketika melakukan perawatan gigi di sebuah klinik, terjadi perbincangan yang cukup seru antara dokter gigi dan asistennya, dengan tema agama. Dokter gigi nasrani dan asisten muslim, sehingga terjadi perbincangan lintas agama, tetapi mereka berdua tetap menjunjung tinggi toleransi. Tangan dokter gigi yang terus memegang kuat rahang saya memaksa saya hanya diam sambil mendengarkan.

Ada satu bagian dari perbincangan tersebut yang membuat saya cukup gerah, yaitu ketika dokter gigi itu berkata, "Saya jarang sekali berdoa. Bahkan ketika saya menginginkan sesuatu, saya tidak pernah berdoa dan meminta kepada Tuhan, karena saya yakin Tuhan tahu apa yang saya inginkan."

Dan saat itu juga saya memberikan penilaian nol besar kepada dokter gigi itu.

Berdoa adalah bentuk ibadah yang paling utama, bahkan tidak ada satu pun ibadah yang kita lakukan yang tidak ada doa di dalamnya. Dengan berdoa kita meminta kepada Tuhan dengan merendahkan diri kita di hadapan-Nya. Kita harus meminta kepada Tuhan karena hanya Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan kita selayaknya lah sebagai makhluk yang lemah harus merendah ketika menghadap kepada Sang Pencipta yang Maha Agung.

Dengan tidak berdoa maka pantas bagi kita untuk dicap sebagai seorang yang sombong, karena kita merasa mampu untuk menjalani semua tanpa bantuan dari Tuhan, padahal dari Dia lah segalanya berasal. Kita wajib untuk berusaha semaksimal mungkin dan kita juga wajib untuk menyerahkan semuanya kepada Tuhan dengan berdoa kepada-Nya agar apa yang kita lakukan itu dapat berbuah hasil yang baik dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun