Pada beberapa kesempatan, akrilik digunakan dalam berbagai aplikasi, berkat kombinasi sifat-sifatnya seperti transparansi, tahan cuaca, dan ketahanan terhadap pecahan.
Penggunaan bahan akrilik memang sudah semakin luas pada abad ini dan kerap kita temukan di beragam aplikasi semacam Podium Akrilik, Display, Pameran, Patung, Otomotif, hingga pengganti kaca.
Namun seperti apa akrilik berdasarkan sejarahnya?
Akhiril adalah jenis plastik yang sering digunakan sebagai pengganti kaca, kebutuhan terhadap kaca membuat inisiatif terhadap pencarian alternatifnya.
Menurut informasi, bahan dasar utama dari akrilik adalah polimetil metakrilat (PMMA), yang memiliki sifat transparan yang mirip dengan kaca. Namun, akrilik lebih ringan dan lebih tahan terhadap pecahan daripada kaca.
Pembaca mungkin sering melihat penggunaan akrilik dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan panel display, akrilik lembaran, akrilik cetakan, dan bahkan sebagai pengganti kaca dalam jendela atau perlindungan dari cuaca. Hal itu karena penggunaan kreatif terhadap benda ini.
Akrilik juga dapat dicat, dibentuk, dan diukir, sehingga sangat fleksibel dalam penggunaannya dalam berbagai industri.
Sejarah Akrilik
Akrilik pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20. Penemuan akrilik secara independen dikaitkan dengan dua peneliti yang berbeda
Berdasarkan Wikipedia pada tahun 1901, seorang ilmuwan Jerman bernama Otto Rhm bekerja pada perusahaan kimia Rhm & Haas. Dia mengembangkan metode untuk menghasilkan polimetil metakrilat (PMMA), yang merupakan bahan dasar akrilik, dengan mensintesis asam metakrilat.
Namun, aplikasi awal PMMA lebih terfokus pada produksi kaca laminasi yang kerap dipakai melindungi kaca lain seperti TV, dan kendaraan.
Kemudian, pada tahun 1931, ilmuwan Britania Raya, Rowland Hill, juga mengembangkan PMMA independen dari Rhm. Hill bekerja di perusahaan ICI (Imperial Chemical Industries) dan menemukan berbagai aplikasi untuk bahan tersebut.
Produk yang dihasilkan diberi nama "Perspex" di Inggris dan "Plexiglas" di Amerika Serikat.
Selama Perang Dunia II, akrilik digunakan secara luas dalam aplikasi militer, seperti perisai pilot pesawat, perisai tembak, dan pencahayaan kokpit pesawat.
Setelah perang, penggunaan akrilik berkembang pesat dalam industri sipil, seperti pembuatan jendela, pameran, dan banyak lagi, karena sifat transparan, tahan cuaca, dan kekuatannya.
Sejak saat itu, akrilik terus digunakan secara luas dalam berbagai industri, termasuk Seni, Podium Akrilik, Otomotif, Konstruksi, dan banyak lagi, dan menjadi salah satu plastik paling penting dalam ekonomi modern.
Adapun penggunaan kreatif seperti Podium, alat masak, alat dapur, dan bahkan furniture lain sudah sering kita kunjungi.
Itulah informasi serta pembahasan mengenai akrilik, sejarah, dan pemanfaatan benda yang sering dianggap sebagai pengganti kaca tersebut.