Mohon tunggu...
M AdjiAl
M AdjiAl Mohon Tunggu... Buruh - Content Creator
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seputar berita terbaru kripto, keuangan, finansial, dan lain-lain https://filmcrypto.exblog.jp

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Akrilik dari Sejarah, Plastik Rekomendasi Pengganti Kaca

8 Oktober 2023   13:33 Diperbarui: 11 Oktober 2023   18:47 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada beberapa kesempatan, akrilik digunakan dalam berbagai aplikasi, berkat kombinasi sifat-sifatnya seperti transparansi, tahan cuaca, dan ketahanan terhadap pecahan.

Penggunaan bahan akrilik memang sudah semakin luas pada abad ini dan kerap kita temukan di beragam aplikasi semacam Podium Akrilik, Display, Pameran, Patung, Otomotif, hingga pengganti kaca.

Namun seperti apa akrilik berdasarkan sejarahnya?

Akhiril adalah jenis plastik yang sering digunakan sebagai pengganti kaca, kebutuhan terhadap kaca membuat inisiatif terhadap pencarian alternatifnya.

Menurut informasi, bahan dasar utama dari akrilik adalah polimetil metakrilat (PMMA), yang memiliki sifat transparan yang mirip dengan kaca. Namun, akrilik lebih ringan dan lebih tahan terhadap pecahan daripada kaca.

Pembaca mungkin sering melihat penggunaan akrilik dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan panel display, akrilik lembaran, akrilik cetakan, dan bahkan sebagai pengganti kaca dalam jendela atau perlindungan dari cuaca. Hal itu karena penggunaan kreatif terhadap benda ini.

Akrilik juga dapat dicat, dibentuk, dan diukir, sehingga sangat fleksibel dalam penggunaannya dalam berbagai industri.

Sejarah Akrilik

Akrilik pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20. Penemuan akrilik secara independen dikaitkan dengan dua peneliti yang berbeda

Berdasarkan Wikipedia pada tahun 1901, seorang ilmuwan Jerman bernama Otto Rhm bekerja pada perusahaan kimia Rhm & Haas. Dia mengembangkan metode untuk menghasilkan polimetil metakrilat (PMMA), yang merupakan bahan dasar akrilik, dengan mensintesis asam metakrilat.

Namun, aplikasi awal PMMA lebih terfokus pada produksi kaca laminasi yang kerap dipakai melindungi kaca lain seperti TV, dan kendaraan.

Kemudian, pada tahun 1931, ilmuwan Britania Raya, Rowland Hill, juga mengembangkan PMMA independen dari Rhm. Hill bekerja di perusahaan ICI (Imperial Chemical Industries) dan menemukan berbagai aplikasi untuk bahan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun