Mohon tunggu...
Adji Pranoto
Adji Pranoto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Executive Staff of PT. THAMADITA Shipping

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awas! Black Campaign untuk Foke!

18 September 2012   13:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

AWAS : BLACK CAMPAIGN UNTUK FOKE

Kubu Foke-Nara pasti akan kehilangan banyak suara seperti pada Pilkada DKI Putaran Pertama bila mengabaikan ‘Peringatan’ ini… Sebuah kartu Trup yang mungkin diluncurkan oleh pihak lawan, pada malam-malam terahir menjelang hari pemungutan suara.

Dunia Bisnis sama sekali berbeda dengan Dunia Politik… Dalam Dunia Bisnis, persaingan cenderung diwujudkan dengan berusaha sebaik-baiknya untuk meraih prestasi agar mengungguli pihak lawannya. Intinya, siapa yang kreatif dan lebih keras usahanya akan lebih menarik peminat dan mendapat kesuksesan dalam usahanya.

Berbeda dengan persaingan Dunia Politik yang selain berusaha sebaik-baiknya untuk membangun image yang baik untuk memperoleh kemenangan, faktor lainnya yang menentukan adalah ‘Bagaimana cara untuk menjelek-jelekkan lawan’ agar jatuh tersungkur… Contohnya dalam Pilkada DKI ini adalah dengan penggunaan Spanduk dan Sticker Black Campaign untuk mempengaruhi masyarakat awam.

Perolehan suara Foke-Nara pada Putaran Pertama yang hanya mengantungi hanya 34,05 % suara sungguh telah mencengangkan banyak pihak dan pengamat… Tapi bagi para pekerja lapangan Team Foke-Nara, hal itu tidaklah mengherankan dikarenakan begitu banyaknya Spanduk dan Sticker Black Campaign yang tiba-tiba terpasang pada hari ketiga dan hari kedua menjelang hari pemungutan suara.

“Kami kaget pak… Nggak nyangka kalau lawan kita bakal pakai cara seperti ini!”. Kata petugas lapangan dari Team Foke-Nara yang bertugas membersihkan sticker-sticker yang menempel. “Baru sore tadi kita bersihkan, ee… Tahu-tahu malam mini sudah banyak lagi”. “Beraksinya cepat sekali dan sangat terorganisir sehingga keburu menghilang ketika dikejar oleh para anggota kami”. Tambah rekannya.



Dari keterangan yang saya dapat, team penempel Sticker dan Spanduk Black Campaign diduga beraksi dengan menggunakan mobil karena tidak ditemukan satupun alas sticker berwarna kuning pada Halte atau pintu gang yang ditempel. Mereka beraksi seperti ‘Mahluk Halus’. Sangat cepat… Beraktifitas di atas jam 12.00 malam, dan berahir sebelum waktu Shubuh (Mungkin takut dengan azan Shubuh). Dalam sekali sweeping di Jl. Arteri Permata Hijau s/d Pondok Indah saja, bisa ditemukan sekitar 80 – 100 sticker. Suatu jumlah yang fantastis bila diterapkan pada jalur-jalur cepat lainnya di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Pasca Reformasi dimana Korupsi yang terbukti benar-benar ditindak tanpa memandang jabatan atau apapun partai pendukungnya benar-benar membuktikan bahwa penegakan hukum dilakukan secara benar… Dipanggil, diperiksa, dan dijebloskan ke dalam penjara! Itu adalah prosedur dan pemandangan umum dari aktifitas KPK di negri ini. Tidak pandang bulu apakah itu Jendral, anggota legislatif, ataupun pejabat publik…

Satu hal yang perlu digaris bawahi dari isi Black Campaign yang beredar pada Pilkada DKI Putaran pertama adalah : Foke dituduhkan sebagai Koruptor tanpa pernah sekalipun dipanggil oleh KPK Suatu fitnah keji tanpa pembuktian yang dapat merubah perolehan suara hanya dalam satu malam saja...Tentunya pembaca dapat menilai sendiri, pendukung team ses mana diantara kelima kandidat pesaing Foke pada putaran pertama yang sering menggunakan tuduhan tersebut dalam dunia Internet.

Malam ini adalah malam H-2 menjelang Pilkada DKI Putaran kedua…. Saya sangat mengharapkan agar Team Ses Foke-Nara memberikan instruksi pada para anggotanya untuk mewaspadai tempat-tempat yang dijadikan para pelaku Black Campaign pada Putaran Pertama dalam menjalankan aksinya… Pelajaran pada Putaran Pertama kemarin hendaknya tidak terulang lagi pada Putaran Kedua ini.

Semoga Allah SWT melindungi Bapak Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Amien…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun