Mohon tunggu...
Antantara Afwa Adjeung Amalia
Antantara Afwa Adjeung Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Saatnya Berbicara dan Mendengar

15 Oktober 2024   21:55 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Saatnya Berbicara dan Mendengar/dok. pri

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dirayakan setiap tanggal 10 Oktober. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada dasarnya diperingati pertama kali pada tahun 1992 atas inisiatif Federasi Kesehatan Jiwa Sedunia (World Federation for Mental Health). Peringatan ini telah dirayakan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan ini menjadi platform bagi individu dan kelompok untuk menyadari isu-isu kesehatan mental dan juga membantu memecahkan stigma tentang penyakit mental. Alasan perayaan ini adalah untuk membantu masyarakat yang malu dan takut untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka.

Pada tahun 2024, tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah "Kesehatan Mental untuk Semua: Akses dan Kesetaraan." Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana masih banyak individu di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang tidak memiliki akses memadai terhadap layanan kesehatan mental. Isu aksesibilitas menjadi penting, terutama di tengah peningkatan kebutuhan akan layanan kesehatan mental akibat dampak sosial dan ekonomi dari pandemi COVID-19.

Apa itu kesehatan mental?

Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu mengenali potensinya, mengelola stres dalam hidup, bekerja secara efektif, dan memberikan kontribusi pada komunitas. Kesehatan mental yang baik memungkinkan individu membangun hubungan yang positif, menjalani hidup dengan seimbang, serta menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih baik.

Apakah kesehatan mental itu penting?

Kesehatan mental yang baik sangat berperan penting dalam kualitas hidup seseorang. Gangguan mental dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk bekerja, bersosialisasi, dan menikmati hidup. Berdasarkan data WHO, gangguan seperti depresi dan kecemasan dapat menurunkan produktivitas kerja serta kualitas hubungan sosial. Masyarakat dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih produktif, lebih bahagia, dan mampu memberikan kontribusi positif dalam komunitasnya.

Apa saja tantangan kesehatan mental di Indonesia?

Beberapa tantangan dalam upaya meningkatkan kesehatan mental meliputi:

  • Stigma: banyak orang yang merasa malu atau takut untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental karena stigma yang ada.
  • Terbatasnya akses layanan: di berbagai daerah, terutama di daerah terpencil, akses terhadap layanan kesehatan mental masih sangat minim.
  • Faktor sosial budaya: pengaruh sosial budaya yang menekankan kekuatan dan ketahanan dapat membuat individu enggan mencari bantuan saat menghadapi masalah kesehatan mental.

Tema "Kesehatan Mental untuk Semua: Akses dan Kesetaraan" menekankan pentingnya menyediakan akses layanan kesehatan mental yang merata bagi seluruh masyarakat, tanpa melihat latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis. Kasus di Indonesia, masih banyak daerah yang belum tersedia akses layanan kesehatan mental yang memadai atau terjangkau. Hal ini mengakibatkan banyak individu yang mengalami gangguan mental tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan. Dengan meningkatkan aksesibilitas layanan tersebut, diharapkan jumlah masyarakat yang mengalami gangguan mental dapat menurun serta mendukung individu untuk hidup lebih baik.

Apa saja strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental?

Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesehatan mental:

  • Diskusikan kesehatan mental: ajak keluarga dan komunitas untuk berbicara secara terbuka mengenai isu kesehatan mental.
  • Cari dukungan: jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga profesional jika merasa terbebani.
  • Praktek mindfulness: terapkan teknik mindfulness atau meditasi untuk membantu mengurangi stress.
  • Ikut kegiatan sosial: berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau komunitas untuk memperluas jaringan dukungan sosial.

Kesehatan mental merupakan aspek krusial dari kesehatan secara keseluruhan. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober adalah momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu ini. Dengan tema tahun 2024, yakni "Kesehatan Mental untuk Semua: Akses dan Kesetaraan," penting untuk memperjuangkan akses layanan kesehatan mental yang adil bagi semua individu. Mari kita berkontribusi secara aktif dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap kesehatan mental. Kita bisa memulai dengan menyebarkan informasi, memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, atau mencari bantuan profesional jika diperlukan. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung kesehatan mental setiap individu.

Referensi

Asti, A, D, S, Sarifudin, M, dan Agustin, I. 2016. Publik Stigma Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 12(3): 176--88.

Ayuningtyas, D., Misnaniarti, dan Rayhani, M. 2018. Analisis Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 9(1): 1-10.

Halawa, A., dan Imam, N. 2023. Peningkatan Peran Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Gangguan Jiwa Melalui Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Gangguan Jiwa. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 4(1): 10-17.

Kemenkes, RI. 2021. Membangun Kepedulian Terhadap Kesehatan Mental dalam Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada https://upk.kemkes.go.id/new/membangun-kepedulian-terhadap-kesehatan-mental-dalam-hari-kesehatan-jiwa-sedunia-.

Susanti, L. 2007. Komunikasi Masalah Kesehatan (Studi Kualitatif pada Radio Kotaperak Yogyakarta). Yogyakarta: Univeristas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun