1. Klasifikasi Persediaan:
- Urutkan inventaris menggunakan teknik seperti analisis ABC menurut tingkat permintaan, biaya, dan kekritisan.
- Mengatur secara ketat barang-barang yang banyak diminati dan bernilai tinggi (kategori A).
2. Menghitung Tingkat Persediaan:
- Tetapkan tingkat stok minimum dan maksimum untuk setiap jenis barang jadi dan bahan mentah.
- Untuk menemukan kuantitas pesanan ideal yang mengurangi biaya persediaan secara keseluruhan, terapkan model EOQ (Economic Order Quantity).
3. Pemantauan dan Pengawasan Persediaan:
- Gunakan solusi inventaris berbasis teknologi untuk melacak inventaris secara real-time, seperti RFID atau barcode.
- Lakukan audit inventaris rutin untuk memverifikasi keakuratan data dan menemukan kemungkinan masalah seperti kerusakan atau kehilangan.Â
4. Pengelolaan Stok Buffer:
- Mempertahankan cadangan stok untuk bersiap menghadapi perubahan permintaan dan gangguan pasokan.
- Untuk mencegah kebocoran limbah, perhatikan umur simpan baik barang jadi maupun bahan mentah.
5. Rotasi Stok:
- Pastikan bahan baku yang sudah tua digunakan terlebih dahulu dengan menggunakan strategi FIFO (First-In, First-Out), terutama untuk barang-barang yang umur simpannya pendek.
- Untuk mengaktifkan rotasi yang benar, pastikan stok baru ditempatkan di belakang stok lama.
Kegiatan pelatihan memiliki tiga tahap, yaitu:
- Tahap Persiapan
- Tahap Pelaksanaan
- Tahap Pemantauan
Tahap persiapan melibatkan pembuatan rencana kerja dan program pelatihan, serta modul manajemen yang mencakup konseling dan bimbingan. Prasarana offline disiapkan untuk penyuluhan dan pelatihan. Koordinasi lapangan bertujuan untuk edukasi tentang pengendalian persediaan. Tahap observasi dan penilaian melibatkan pemantauan ketat dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan kesesuaian dengan rencana. Evaluasi mencakup kriteria keberhasilan dan membantu mitra dalam menerapkan pengendalian persediaan secara konsisten.
Dari pelatihan yang telah diadakan memberikan pengetahuan kepada peserta berupa manfaat dari implementasi SCM dan Pengendalian Persediaan secara garis besar sebagai berikut:
- Efisiensi Biaya:Mengurangi biaya pembelian, penyimpanan, dan pengiriman melalui pengelolaan yang lebih baik.
- Ketepatan Waktu:Memastikan bahan baku tersedia saat dibutuhkan, mengurangi waktu henti produksi.
- Kualitas Produk:Meningkatkan konsistensi kualitas dengan memastikan bahan baku yang digunakan selalu segar dan sesuai spesifikasi.
- Kepuasan Pelanggan:Meningkatkan kemampuan memenuhi pesanan pelanggan dengan tepat waktu dan sesuai permintaan.
Kemampuan peserta dalam pelatihan memberikan gagasan untuk mengintegrasikan SCM dan pengendalian persediaan yang efektif, industri sablon dapat mencapai operasi yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar, sehingga mampu bersaing secara lebih efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI