Mohon tunggu...
Aulia Diza Rachmawatie
Aulia Diza Rachmawatie Mohon Tunggu... -

Tidak hanya sekedar informatif, naratif dan pasif

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jalan Berliku Pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae In

18 September 2018   12:26 Diperbarui: 18 September 2018   14:55 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Korea Utara Kim Jong Un akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In untuk kedua kalinya. Nantinya pertemuan itu akan membahas penghapusan senjata nuklir atau istilah yang dikenal dengan denuklirisasi.

Seperti yang diketahui Korea Utara mengklaim memiliki senjata nuklir yang mumpuni. Hal ini lah sempat membuat negara adidaya Amerika Serikat 'ketar-ketir' terhadapnya.

Kim Jong Un pun terkenal dengan sebagai pemimpin negara yang keras kepala. Namun belakangan dia sekarang terlihat melunak karena bersedia bertemu dengan Moon Jae In dan Presiden AS Donald Trump.

Hal ini bukanlah pertemuan yang pertama di antara keduanya. Mereka sempat bertemu pada April lalu di zona demiliterisasi. Pertemuan ini pun menjadi bahasan di seantero negeri.

Keduanya terlihat akrab satu sama lain pada saat itu. Bahkan mereka pun saling bergandengan tangan saat mereka berdua melangkah di garis perbatasan kedua negara.

Bahkan pertemuan sudah keempat kalinya selama 2018. Mereka sempat melakukan pertemuan yang tidak terekspos besar oleh media.

Pertemuan yang terjadi di antara mereka berlangsung di Pyongyang waktu setempat. Setibanya Moon di sana, langsung disambut pelukan hangat oleh Kim.  

Warga yang turut menyaksikan momen tersebut langsung bersorak sorai sambil mengibarkan bendera Korea Utara dan lambang unifikasi.

Seperti yang telah diberitakan oleh CNN Indonesia, Moon telah ditunjuk oleh Trump sebagai perantara untuk merundingkan denuklirisasi ini. Menurut para pembantu Moon, hal ini merupakan permintaan Trump setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo batal mengunjungi Pyongyang.

Trump dan Kim pun pernah bertemu di Singapura pada beberapa waktu yang lalu. Pertemuan diantara keduanya membahas banyak hal selain denuklirisasi.

Apabila melihat dari CNN Indonesia, pertemuan ini juga menyinggung mengenai normalisasi hubungan diplomatik di antara kedua negara. Bahkan Trump memberikan undangan terbuka kepada Kim untuk mengadakan pertemuan di Gedung Putih.

Masalah keamanan juga dibahas, Kim memiliki kekhawatiran nasibnya akan sama seperti dengan pemimpin Libya Moammar Ghadafi. Ghadafi digulingkan setelah dirinya menghentikan program nuklirnya.

Tapi Trump dengan Pompeo telah berjanji tidak akan melakukan hal tersebut, bahkan memberikan jaminan keamanan untuk Korea Utara.

Agenda penting lainnya adalah pernyataan deklarasi damai kedua negara yang pernah berperang ini. Perang Korea pecah pada 1950-1953 namun status berperang keduanya masih berlanjut karena hanya berakhir dengan gencatan senjata.

Apabila pertemuan ini berhasil, maka Moon dan Kim akan menyampaikan pernyataan bersama dan perjanjian militer untuk meredakan ketegangan hubungan dan mencegah perselisihan.

Tidak hanya itu, kedua negara ini juga akan mengadakan pertemuan untuk membahas masalah perekonomian. Nantinya pemimpin perusahaan elektronik Samsung dan LG akan bertemu dengan Perdana Menteri Korea Utara Ri Ryong Nam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun