Mohon tunggu...
Aulia Diza Rachmawatie
Aulia Diza Rachmawatie Mohon Tunggu... -

Tidak hanya sekedar informatif, naratif dan pasif

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalis Berbasis Data

16 Juni 2016   16:09 Diperbarui: 16 Juni 2016   16:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme data? Apakah itu? Bagaimana jurnalisme berbasis data melakukan kerjanya? 

Mungkin pertanyaan itu muncul ketika melihat tulisan jurnalisme data. Mungkin selama ini yang kita ketahui adalah jurnalisme perang, jurnalisme damai, jurnalisme lingkungan, jurnalisme bencana dan lain sebagainya. 

Jurnalisme data merupakan jurnalis yang mencari, mendapatkan, mengumpulkan kemudian disebarkan kepada masyarakat berdasarkan data. Masyarakat bisa mendapatkan data sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Kemungkinan terbaru yang menggabungkan tradisional untuk mencerita kisah yang menarik, dengan skala dan jangkauan informasi digital sekarang yang tersedia. 

" Data journalism is [...] the convergence of a number of fields [...] - from investigative research and statistics todesign and programming.” (Paul Bradshaw) 

Jurnalisme data menyajikan berita dikombinasikan dengan penyajian berita teknik yang tradisional, menceritakan berita dengan lebih detail dan inovatif. Jurnalis juga harus bisa memahami dan bisa mengkombinasikan data yang didapatkan. Dulu dalam mendapatkan data harus mencari melewati obrolan maupun tertulis, namun dengan kecanggihan teknologi yang ada data kini mudah didapatkan serta dibantu dengan aplikasi yang memudahkan untuk menganalisis dan memilah data yang penting dan tidak diperlukan. 

Berita hari ini bisa saja mengalir pada saat kejadian terjadi, dari beberapa saksi, berbagai sumber seperti blog atau media manapun dari jaringan yang luas, bisa memberikan komentar. Sekarang wartawan bisa sudah bisa menggunakan data untuk menjadi pembaca memiliki wawasan yang luas mengenai hal yang terjadi di sekitar kita dan bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi kita. Data dikemas sedemikian rupa ditampilkan dengan visualisasi supaya mudah dimengerti dan dipahami. 

Organisasi media seperti The Guardian dan New York Times menangani sejumlah besar data yang besar seperti kasus Wikileaks merupakan langkah awal bagaimana jurnalis mengemasnya supaya bisa dipahami oleh pembacanya. Formula awal jurnalisme data yang kita kenal berawal dari tahun 2006, Adrian Holotavy (pendiri EveryBlock) yang merupakan layanan informasi yang memungkinkan penggunanya mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka. Adrian menambahkan bahwa wartawan harus bisa mengungkap data secara terstruktur, data yang bisa dibaca dengan mudah. Menggunakan data sebagai berita untuk mengingkatkan reportase dan mengantarkan kepada pembaca secara terstruktur. 

3 Langkah untuk literasi data :

1. Bagaimana cara data terkumpul? 

2. Bagaimana cara mempelajari data? 

3. Apakah data yang didapatkan reliable dengan informasi yang akan dipublikasikan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun