Mohon tunggu...
Adi Yuza
Adi Yuza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang biasa yang suka menulis.\r\nmau berhubungan:\r\n#twitter: @adiyuza

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Situs Pemerintah Pakai Web Hosting Gratis? Kekurangan Dana atau...

13 September 2013   09:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:58 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada hal lucu yang baru saja saya ketahui ketika musim seleksi CPNS saat ini. Sebenarnya, bukan lucu sih, hanya merasa miris saja. Semua berawal dari keluhan beberapa orang yang tak bisa mengakses situs web salah satu pemda yang membuka lowongan CPNS. Padahal mereka sangat ingin mendaftar di kabupaten tersebut mengingat kabupaten tersebut merupakan kabupaten baru. Mungkin mereka pikir, kesempatan lolos seleksi akan lebih besar. Web yang tidak bisa diakses wajar saja, pikir saya. Karena semakin banyak yang mengakses apalagi sampai overload, maka akan akan menggangu aksesibilitas web tersebut. Jangankan situs biasa, situs media sosial semacam Twitter pun dulu sering overload karena terlalu banyak Tweeps yang twitterr-an. Namun, prasangka baik saya tiba-tiba berubah setelah salah seorang teman di Facebook mem-posting tampilan Situs Pemda tersebut. Sang moderator web mengumumkan bahwa Web sedang dalam permasalahan teknis dan sedang diperbaiki. Yang membuat saya merasa tidak nyaman, di sana tertulis bahwa situs Pemda tersebut dititipkan pada Web hosting Gratisan idhostinger.com. Hostinger adalah webhosting gratis seperti halnya penyedia weblog gratis Blogger maupun Wordpress. Saya benar-benar terkejut. Bukankah ini situs resmi pemerintah. Apakah Pemda tersebut tidak memiliki anggaran untuk membeli webhosting. Atau sebenarnya sebenarnya memang sudah ada anggarannya, hanya saja belum cair. Atau, dananya sudah ada dan sudah cair namun uangnya mengalir ke kantung yang berbeda. Namun ada baiknya kita berprasangka baik. Mudah-mudahan hal ini terjadi karena Pemda tersebut memang belum mengganggarkan dana untuk membeli webhosting. Dan mudah-mudahan ini tidak terjadi di daerah lain. [caption id="attachment_287750" align="aligncenter" width="504" caption="Tampilan situs pemerintah yang tidak bisa diakses"][/caption]

[caption id="attachment_287751" align="aligncenter" width="426" caption="Hostinger, adalah penyedia web hosting gratis"]

13790392481691935509
13790392481691935509
[/caption]

Tapi, bicara tentang penyalahgunaan anggaran, kita semua sudah tahu bagaimana praktik tilap-tilap dana proyek di pemerintahan selama ini berlangsung. Tapi saya hanya tak menyangka jika seandainya aksi tilap-tilap tersebut pun menyasar hingga webhosting. Jika itu terjadi, mungkin mereka lupa, atau bahkan tutup mata, bahwa situs pemerintah merupakan representasi lembaga pemerintah tersebut di dunia maya. Ia diakses tidak hanya oleh warga negara sendiri, melainkan juga netizen dari seluruh dunia.

Dan akhirnya, saya menyadari penyebab mengapa selama ini banyak situs pemerintah yang susah diakses, tidak pernah update, dan sering menjadi sasaran hacker maupun crackcer. Yang lebih mengenaskan, sekitar 80% situs pemerintah mudah dibajak, dari 33 provinsi 26 di antaranya malah sudah bisa dijebol (sumber).

[caption id="attachment_287753" align="aligncenter" width="614" caption="Situs Pemda Lampung Tengah yang pernah kena hack oleh hacker Malaysia dan Cina"]

13790398651869311830
13790398651869311830
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun