Mohon tunggu...
Adi Yuza
Adi Yuza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang biasa yang suka menulis.\r\nmau berhubungan:\r\n#twitter: @adiyuza

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat untuk Pak Karwo (Mengenai Penanganan Lumpur Lapindo)

28 Mei 2011   12:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima Tahun sudah Lumpur Lapindo keluar. Dan hingga kini masih belum ada tanda-tanda akan berhenti. Bahkan menurut para ahli, semburan Lumpur Lapindo baru akan berhenti beberapa puluh tahun lagi. Kekuatan alam adalah kuasa Tuhan, tak ada satu pun manusia yang mampu menolaknya. Namun, manusia bisa meminimalisasi dampak dari bencana.

Berbicara mengenai penanganan dampak bencana, tentu saja yang harus dipikirkan adalah keselamatan, kenyamanan, dan kesejahteraan yang menjadi korban dari bencana tersebut, tak terkecuali dengan korban lumpur Lapindo. Seberapa pun kerasnya usaha untuk melakukan penelitian terhadap lumpur Lapindo, namun semua itu hanyalah sia-sia, jika pada akhirnya hak-hak korban Lumpur Lapindo disepelekan atau bahkan terabaikan.

Sebuah catatan facebook seorang ahli Geologi Indonesia mengenai penanganan lumpur Sidoarjo yang di Tujukan kepada Pak Karwo. Dalam tulisan ini, ada istilah yang mungkin sangat asing di benak para pembaca yaitu Seismik 3D.

Seismik adalah salah satu metode Geofisika yang digunakan untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan. Metode ini banyak dipakai dalam eksplorasi Minyak Bumi. Sedangkan Seismik 3 dimensi lebih canggih lagi. Metode ini mampu menggambarkan lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi secara 3 dimensi. Tentu saja, Penyelidikan dengan metode Seismik sangatlah mahal.

Dalam catatannya, Beliau ingin meluruskan bahwa Seismik 3D hanya bisa menggambarkan keadaan bawah permukaan, memodelkan secara 3D, dan mengetahui Retakan/Patahan di bawah lokasi semburan. Sehingga bisa dilakukan perencanaan untuk penanggulangan Lumpur Sidoarjo selama beberapa tahun ke depan.

Sama sekali tidak ada yang salah dengan Metode seismik 3D. Namun, yang beliau permasalahkan adalah pernyataan pihak-pihak yang mengatakan bahwa Metode Seismik 3D mampu Memverifikasi 45 Rukun Tetangga (RT) yang menjadi Korban Lumpur Lapindo. Pernyataan yang lucu, karena pengukuran Geofisika itu bersifat fisis dan matematis, sama sekali berbeda dan tidak akan pernah bisa untuk menghitung masalah-masalah sosial, seperti untuk mengetahui jumlah orang sakit, orang stress, kondisi lingkungan yang berbahaya, dan lain-lain.

Sebenarnya, survei / Verifikasi untuk masalah masyarakat 45 RT yang menjadi korban sudah dilakukan. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Independen tersebut sudah sudah diusahakan untuk masuk KEPPRES yang baru. Namun sayang, Usulan tersebut dimentahkan di tingkat dewan pengarah BPLS. Dengan alasan sebagian dari daerah yang diusulkan itu ternyata saat itu amblesannya sudah tidak begitu parah dan atau gas sudah tidak keluar lagi. Maka akan diverifikasi lagi oleh BPLS.

Yang aneh, mengapa mereka lebih mendahulukan survey seismik 3D dibanding mendahulukan kepentingan masyarakat 45 RT. Survei Seismik memang penting, namun atas nama kemanusiaan, tentu saja nasib masyarakat 45 RT jauh lebih penting. Bukankah 5 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk sebuah penderitaan. Tidak punya rumah, tidak punya tanah, Keluarga yang berantakan, tidak ada kepastian nasib, dan meminta tanggung jawab pun tak tahu pada siapa, karena semua saling lempar tanggung jawab.

Yang menjadi pertanyaan saya, mungkinkah ada usaha dari pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan dengan tidak mempedulikan nasib masyarakat 45 RT yang menjadi korban. Semoga saja tidak.

Salam Adi yuza

Nb: Seismik Bahasan yang menarik untuk saya. Karena Seismik adalah minat saya. Sayangnya, sampai sekarang belum ada Konfirmasi dari Oil kumpeni untuk saya agar bisa melakukan Tugas Akhir. Skripsi oh skripsi. (Curhat Penulis; ::Abaikan::)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun